Friday, July 13, 2012

UJI KUALITATTIF LIPID


“UJI KUALITATTIF LIPID ”
Laporan Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Biokimia



Disusun Oleh
Intan Mauli iwari (11100960000)
Fuady Hanief (11100960000)
Christie Adi Oktaviana (1110096000026)
Ali Panca (1110096000028)


PROGRAM STUDI KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Hari/Tanggal: Kamis/22 Maret 2012
Assisten   : Ramma Nur Azizah
Dosen      : 1. La Ode Sumarlin, M.Si
                  2. Nuernita, S.Si


I. Latar Belakang
            Lipid atau lemak merupakan 15 % dari tubuh.Senyawa in terutama terdiri dari hidrokarbon dan mempunyai afinitas yang kecil dengan air.Lipid adalah kelompok biomolekul kedua selain karbohidrat yang cukup melimpah dalam tumbuhan,hewan, dan manusia.Para ahli biokimia sepakat memberikan definisi umum mengenai lipid yakni senyawa organik yang tidak larut dalam air dan dapat diekstrak dari sel atua jaringan oleh pelarut non polar seperti eter,kloroform.n-heksana. Beraneka ragam molekul termasuk dalam kelompok lipid ini. Yang paling sederhana diantaranya adalah asam-asam lemak  Sebagian besar asam lemak adalah senyawa dengan rantai lurus yang mengandung atom C dalam jumlah genap. Asam lemak seluruhnya dibentuk oleh hidrokarbon, kecuali gugus asam yang berkutub atau polar pada salah satu ujungnya. Oleh karena salah satu ujung molekulnya bersifat polardan yang lain tidak, maka dikatakan bahwa asam lemak bersifat amfipatik.Lipid memiiliki fungsi sebagai berikut:
              Penyimpan energi
              Transportasi metabolik sumber energi
              Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses pemberian  
               signal signal transducing
              Struktur dasar atau komponen utama membran semua jenis sel.
              Pelindung organ tubuh dan Alat angkut vitamin larut lemak
              Pembentukan sel dan Sumber asam lemak esensial
Berdasarkan fungsi dan strukturnya lipid dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1.      Trigliserida (asam lemak)
Berfungsi sebagai sumber energi yang tersusun atas ester gliserol dari asam lemak (asam karboksliat suku tinggi). Trigliserida disebut juga lemak yang terdiri atas 2 jenis. Yaitu lemak yang tersusun atas asam lemak yang jenuh dan minyak yang tersusun atas asam  lemak tak jenuh. Lemak berbentuk padat sedangkan  minyak berwujud cair. Rumus umumnya adalah:
 
Dimana R, R’ dan R” dapat merupakan gugus yang sejenis atau berbeda, misalnya C17H33 atau C17H35 dan yang lainnya.
Reaksi antara lemak dan basa akan menghasilkan gliserol dan sabun yang dikenal dengan reaksi penyabunan (saponifikasi).
1.      Fospolipid
Fospolipid merupakan komponen utama pembentuk membran sel dan merupakan senyawa yang polar. Fospolipid merupakan ester dari gliserol yang mengandung ester asam posfat dengan rumus umum :
Dimana Gugus R” adalah kolin (disebut fosfatidilkolin), etanolamin (fosfatidil etanolamin), serin (fosfatidil serin), dan inositol (fosfatidil inositol).  Membran sel yang tersusun atas fospolipida merupakan senyawa polar dimana bagian luar adalah hidrofil sedangkan bagian dalam adalah hidrofob.
2.      Steroid
Steroid merupakan lipid yang berperan dalam proses-proses biologis dalam organisme hidup. Misalnya kolesterol, asam-asam empedu,  testoteron dan lain-lain.
Strukturnya adalah:
Steroid tidak mengandung komponen asam lemak ataupun gliserol dan tidak d
apat mengalami penyabunan.


II. TUJUAN PERCOBAAN
    1. Mengetahui beberapa sifat fisikokimia lipid
    2. Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi lipid
    3. Mengidentifikasi keberadaan sterol dalam suatu bahan


III.METODE

A.ALAT DAN BAHAN
            Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi yang bersih dan kering , vortex,pipet tetes,pipet ukur,plat tetes porselen,beaker glass,erlenmeyer,kertas lakmus
            Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah minyak kelapa,aquadest,Na2CO3 0,5 % , eter,kloroform,alkohol,larutan sabun,larutan empedu,larutan protein (BSA),minyak sawit,minyak sawit tengik,larutan iod,larutan deterjen,CaCl2 5 % MgSO4  5 %  dan Pb-asetat 5 %  dan margarine.

B.Prosedur Kerja
  b.1) Uji Kelarutan lipid
                 Pertama-tama tabung reaksi dipersiapkan terlebih dahulu sebanyak 5 buah dalam keadaan kering dan bersih,Sebanyak 1 mL larutan aquadest,alkohol,eter,kloroform, dan Na2CO3 0,5% dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi.Lalu ditambahkan 2 tetes minyak kelapa ke dalam setiap tabung.Setelah itu dikocok hingga homogen dengan menggunakan Vortex lalu dibiarkan beberapa saat dan diamati kelarutannya.
b.2) Uji Pembentukan emulsi
               Tabung reaksi dipersiapkan terlebih dahulu sebanyak 5 buah.Tabung pertama dimasukkan 2ml air dan 2 tetes minyak.Tabung kedua dimasukkan 2 ml aquadest  yang ditambahkan dengan 2 tetes larutan Na2CO3 0,5 % dan 2 tetes minyak kelapa. Tabung reaksi ke-3 dimasukkan 2 mL aquadest ditambahkan dengan 2 tetes larutan sabun dan 2 tetes minyak kelapa.Tabung reaksi ke-4 dimaukkan 2 mL larutan protein dengan 2 tetes minyak kelapa.Tabung reaksi ke-5 dimasukkan 2ml larutan empedu dengna 2 tetes minyak kelapa.Kemudian masing-masing tabung dikocok dengan kuat dan diamati terjadinya emulsi.       
b.3) Uji Keasaman minyak
                        Sebanyak 2 tetes minyak kelapa,minyak sawit, dan minyak tengik diteteskan pada porselen tetes.Kemudian diuji dengan pH indikator.
b.4) Uji sifat kejenuhan asam lemak
                                  Minyak kelapa,minyak jelantah,minyak sayur dan margarine sebanyak 2 tetes dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 mL kloroform lalu dituangkan tetes demi tetes larutan iod sambil dikocok hingga larutan iod tidak berubah
b.5) Uji reaksi Penyabunan
          Larutan sabun dibagi ke dalam tabung reaksi(yang sebelumnya telah dinetralkan terlebih dahulu).Kemudian ditambahkan larutan CaCl2 5 % MgSO4  5 %  dan Pb-asetat 5 %   sebanyak 5 mL ke dalam tabung berturut turut dan diulangi pada larutan detergen.











IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Uji Kelarutan lipid
      
Hasil Pengamatan
Tabung
1
Tabung
2
Tabung
3
Tabung
4
Tabung
5
Larut/tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Larut
larut
larut

Pembahasan
            Uji kelarutan lipid ini merupakan uji untuk mengetahui larut atau tidaknya suatu sampel untuk mengetahui termasuk larutan polar atau non polar.Pada tabung 1 penambahan 1 ml aquadest dengan 2 tetes minyak kelapa terlihat bahwa larutan tersebut terpisah menjadi dua yaitu minyak kelapa berada pada bagian atas sedangkan air berada pada bagian bawah.Minyak atau lipid berada pada bagian atas larutan karena lipid yang berada pada minyak kelapa merupakan senyawa yang tidak larut dalam pelarut polar yaitu air,jadi lipid dalam tidak dapat larut dalam  pelarut polar seperti air.PaPada tabung ke dua pada penambahan alkohol dengan minyak kelapa,didapatkan hasil tidak terjadi pencampuran antara keduanya.Menurut literatur disebabkan karena alkohol merupakan pelarut  polar yang tidak dapt melarutkan lipid yang bersifat non-polar.Pada tabung ke 3 dan 4 ketika penambahan eter dan kloroform terlihat bahwa antara lipid dengan eter dan kloroform merupakan pelarut non-polar yang dapat melarutkan lipid yang juga bersifat non-polar.Hal ini sama terjadi pada tabung 5.Na2CO3 yang bersifat non-polaar sehingga dapat larut.Na2CO3 sedikit larut karena terbentuk emulsi yang stabil karena asama lemak pada minyak kelapa yang lepas bereaksi dengan soda.

b.)Uji Pembentukan emulsi
Hasil Pengamatan
Tabung
1
Tabung
2
Tabung
3
Tabung
4
Tabung
5
Larut/tidak larut
Tidak larut
larut
Larut
larut
larut

            Pada uji pembentukan emulsi,ingin mengetahui terjadinya pembentukan emulsi ddari minyak.Uji ini menggunakan aquadest ,Na2CO3 0,5%,larutan sabun,larutan BSA, dan larutan empedu.Pada tabung 1 air yang ditambahkan minyak membentuk emulsi yang tidak stabil.Hal ini dikarenakan oleh air yang memiliki ikatan hidrogen (O-H) yang menyebabkan sifat polar yang sangat susah larut dalam minyak yang bersifat non-polar sehingga kedua cairan saling memisah.Pada tabung kedua minyak yang ditambakan oleh larutan soda membentuk sedikit larut karena terbentuk emulsi yang tidak stabil.Hal yang menyebabkan terbentuknya emulsi yang tidak stabil karena adanya air pada campuran tersebut sehiungga walaupun sebenarnya minyak dalam pelarut soda akan membentuk emulsi stabil karena asam lemak bebas dalam larutan bereaksi dengan soda membentuk sabun,tetap terbentuk emulsi tidak stabil.Tetapi pada praktikummenunjukkan emulsi yang stabil.Sementara itu,penambahan minyak dengan larutan BSA,sabun dan empedu membentuk emulsi yang stabil karena ketiga larutan tersebut mampu menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan yang biasa disebut pengemulsi.

c.) Uji Keasaman minyak
NO
Zat Uji
pH
1
Minyak kelapa
6
2
Minyak sawit
5
3
Minyak tengik
4

            Pada uji keasaman lipid praktikan ingin mengetahui  sifat keasaman pada minyak.Pada percobaan ini menunjukkan  pH pada minyak kelapa,minyak sawit,dan minyak tengik berturut turut adalah 6,5,4.Hal ini menunjukkan pada minyak kelapa tengik bersifat lebih asam karena telah mengalami  hidrolisis dan oksidasi yang mengahasilkan aldehid,keton,dan asam lemak bebas.

D.) Uji sifat kejenuhan lemak


Zat uji
Jumlah tetesan iod
Kesimpulan
Minyak kelapa
25
Tidak jenuh
Margarine
8
jenuh
Minyak sayur
32
Tidak jenuh
Minyak jelantah
45
Tidak jenuh
           
            Pada Uji sifat kejenuhan asam lemak ini praktikan ingin menguji apakah tergolonga dalam asam lemak jenuh atau asam lemak tidak jenuh.Untuk mengetahui kejenuhan asam lemak dengan mereaksikan dengan larutan iod.Pada minyak kelapa,minyak sayur,dan minyak jelantah iod yang dibutuhkan cukup banyak.Hal ini karena minyak kelapa,minyak sayur dan jelantah mempunyai ikatan rangkap yang banyak sehingga molekul iod yang dibutuhkan banyak untuk dapat bereaksi adisi dengan minyak sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak kelapa,minyak sayur dan jelantah merupakam asam lemak tidak jenuh.

Sedangkan untuk margarin tidak membutuhkan molekul iodium yang banyak karena tidak ada ikatan rangkap sehingga di kelompokkan dalam golongan asam lemak jenuh.Semakin banyak ikatan rangkap  pada lemak seakin banyak pula iod yang dibutuhkan untuk mengadisi ikatan rangkap tersebut.

E.) Uji Penyabunan
Bahan
Tabung 1
Tabung
Tabung 3
Larutan sabun
2ml
2 ml
2ml
CaCl2 5%
5ml
-
-
MgSO4 5%
-
5ml
-
Pb-asetat 5%
-
-
5ml
Hasil percobaan
Endapan amorf
Endapan putih
Endapan putih

           



Bahan
Tabung 1
Tabung
Tabung 3
Larutan detergen
2ml
2 ml
2ml
CaCl2 5%
5ml
-
-
MgSO4 5%
-
5ml
-
Pb-asetat 5%
-
-
5ml
Hasil percobaan
Endapan amorf
Endapan putih
Endapan putih

Pada uji penyabunan ini praktikan ingin menguji sifat-sifat sabun untuk menguji sifat kesadahannya.Adapun hasil yang diperoleh dalam percobaan adalah penambahan CaCl2 5 % MgSO4  5 %  dan Pb-asetat 5 %  membentuk adanya endapan pada larutan sabun dan larutan detergen.Endapan yang terbentuk bervariasi ada endapan putih pada penambahan MgSO4   dan Pb-asetat dan endapan amorf pada penambahan CaCl2. Hal   ini menunjukkan bahwa jika terbentuk larutan maka larutan sudah bersifat sadah.Baik sabun maupun detergen membentuk endapan yang disebabkan oleh kemampuannya untuk mengendapkan ion Mg,Ca dan alkali tanah.Adapun yang menyebabkan endapan yang terbentuk bervariasi karena tergantung pada tingkat kesadahan pada larutan.Semakin banyak endapan yang terbentuk berarti semakin sadah.

V.KESIMPULAN
   Kesimpulan dari percobaan ini adalah:
1.Lipid tidak larut dalam air (pelarut polar) sedangkan larut dalam pelarut non-polar
2.Penambahan minyak kelapa terhadap sabun,Na2CO3,BSA dan empedu membentuk emulsi yang stabil sedangkan pada air tiadak membentuk emulsi
3.Minyak kelapa dan minyak sawut termasuk asam lemak tidak jenuh sedangkan margarin          
   merupakan asam lemak  jenuh
4.Minyak tengik bersifat asam
5.Sabu dapat mengendapkan ion Mg,Ca dan alkali tanah.


VI.DAFTAR PUSTAKA
                        Hermanto,S,M.Si.2007 Petunjuk Praktikum Biokimia I Laboratorium kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
            Hermanto S,M.Si.2008.Diktat Perkuliahan Biokimia I Prodi Kimia UIN Sayarif Hidayatullah Jakarta
            Fessenden & Fessenden JS.1986 Kimia Organik.AH Pundjaatmaka Ph.D.Jakarta.Erlangga
            Chang,Raymond.2008.Kimia Dasar 2.Jakarta.Erlangga.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1.    Jelaskan arti istilah “like dissolve like”!
     Like dissolve like merupakan istilah umum yang menyatakan bahwa suatu senyawa dapat larut dalam pelarut polar adalah senyawa polar dan senyawa non-polar larut dalam pelarut non-pelarut.

2.Gambar bagaimana mekanisme pembentukan emulsi antara minyak dengna air karena adanya pengaruh emulsifier!
Menurunkan tegangan permukaan air dan minyak serta membentuk lapisan film pada permukaan globul-globul fasa terdespersinya.Emulsifier akan membentuk lapisan di sekeliling minyak sebagai akibat menurun nya tegangan permukaan sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu sama lain.

3.Jelaskan bagaimana minyak bisa menjadi tengik! Tulis reaksi kimianya!
Reaksi oksidasi lah yang mengakibatkan bau tengik pada minyak kelapa atau lemak.Oksidasi biasanya dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida.Tingkat selanjutnya ialah terurainya asam lemak disertai dengan konfersi hidroperoksida menjadi ladehida dan keton serta asam lemak bebas.Ransidity terbentuk oleh aldehida bukan lah peroksida.Jadi kenaikan bilangan peroksida hanya indikator.
RCH2-CHCOOH                     RCHO—CH2COOH
                                      Asam lemak jenuh
                                           HOH + RCOOH2COOH                 CO2 +RCOCH3

4.Sebutkan beberapa contoh lain asam lemak jenuh dan tidak jenuh!
Asam lemak jenuh :palmitat,stearat,butirat
Asam lemak tidak jenuh: oleat,palmioleat,linoleat

5. Apa yang dimaksud dengan air sadah?Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ .air sadah menyebabkan sabun sukar berbuih.Contoh reaksinya:
Ca2 +2CH3(CH2)16COO-                   Ca(CH3(CH2)16COO2
Kaitannya dengna sabun dan detergen semakin banyak endapan membuat semakin banyak busanya.

6. Mengapa air sadah dapat merubah sifat emulsifier sabun tidak berfungsi dengan baik?
     Karena air sadah mampu mengendapkan sabun sehingga kemampuan hidrofiliknya dan
hidrofobiknya terganggu.

7. Apa pereaksi lieberman burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol
    kuantitatif? Bagaimana pendapat anda?
    Uji lieberman burchard merupaka uji kualitatif kolesterol yang hanya menguji adanya kloesterolpada suatu senyawa.Untuk uji kuatitatif lebih tepat menggunakan instrumentasi.

8.Gambar stuktur molekul kolesterol!
                      

9. Apa yang dimaksud dengan anterioderosis?
Anterioderosis adalah penyakit yang disebabkan terjadinya plakpada dinding pembuluh darah,sehingga mencegah masuknya oksigen ke bagian-bagian penting dalam tubuh.


LAMPIRAN

Alat yang digunakan
Nama Alat
Foto
Harga Alat
Lamanya penggunaan
Biaya Penyusutan Alat
Cara Kerja Alat (SOP)
Tabung reaksi
Description: Tabung reaksi 1.jpg
Rp 4.000,-
1 jam
Rp 4,-/jam
Tabung reaksi digunakan untuk meraksikan suatu zat kimia dengan volume kecil.
Rak Tabung Reaksi

Description: clip_image052.jpg
Rp 15.000 ,-
1 jam
Rp 15 ,-/jam
Untuk meletakkan tabung reaksi saat proses reaksi.
Penangas Air
Description: http://www.sci-support.com/images/300/1052.jpg
Rp 1.500.000,-
2 jam
Rp 150,-/jam
-sambungkan kabel dari alat ke pusat listrik
-suhu diatur sesuai dengan suhu yang diinginkan dengan cara memutar tombol pengatur suhu yang sudah tertera
-jika diperlukan adanya pengadukan pada sampel masukan magnetic stirer kedalam sampel kemudian atur kecepatan pengadukan dengan memutar tombol pengatur kecepatan yang sudah tertera
Kertas lakmus
Description: 2012398_kertaslakmus.jpg
Rp 20.000,-/5 booklet.
Dipakai sebanyak 1 lembar
Rp 20 ,-
Digunakan untuk menentukan sifat keasaman atau kebasaan suatu senyawa kimia. Jika merubah warnanya, berarti menunjukkan sifat keasaman atau kebasaannya.




Bahan – Bahan yang digunakan
Nama Bahan
Gambar Molekul
Jumlah menurut modul
Jumlah real yang digunakan
Prediksi harga
MSDS
Pengolahan Limbah
alkohol

















R-OH
1 ml
1 ml
Rp 2.000.000,-
(perbotol)
--jika tertelan menyebabkan pusing, pingsan, mengantuk,kesadaran menurunresponsif, euforia,
perut tidak nyaman, mual, muntah.
-jika terkena kulit tak ada efek samping, namun jika berkelanjutan pada anak kecil akan terabosrbsi oleh kulit.
Jika terkena mata bisa menyebabkan iritasi dan dapat sembuh dalam beberapa hari karena penguapan


- Diencerkan terlebih dahulu dan jangan dibuang ke lingkungan secara langsung








Kloroform











Eter












Kalsium klorida









Pb-asetat








Magnesium klorida



Natrium karbonat















Description: chlorof.gif










































3 ml











1ml












5ml










5ml
              







5ml




5ml   
3 ml











1ml












5ml










5ml








5ml




5ml
Rp 800.000 / unit.










Rp.1.500.000












Rp.600.000










Rp.646.000








Rp.1.700.000




Rp 1,989,000/ 1kg
-menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, level karsinogenik A-3

-jika terkena kulit langsung bilas dengan air bersih Jika terhirup berikan udara bebas dan jangan diberikan nafas buatan, karena berbahaya bisa menimbulkan keracunan dan racun kepada orang lain.


Menyebabkan iritasi saluran pernafasan,menimbulkan iritasi mata atau radang.
Penghirupan : Pindahkan ke area yang berventilasi.
Kontak ke kulit : Bersihkan dengan air. Kunjungi doter atau rumah sakit bila perlu.
Kontak ke mata : Jangan digosok, basuh dengan air.


Menyebabkan gangguan mata berat.JIKA TERKENA MATA: Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Lepas lensa kontak, jika digunakan dan mudah melakukannya.

Dapat menyebabkan kerusakan organ-organ melalui eksposur yang lama atau berulang-ulang.
Sangat beracun bagi mahluk dalam air dengan dampak jangka panjang.


 iritasi dengan gejala-gejala sakit tenggoroka iritasi minor dengan perasaan gatal ketika kontak dengan kulit,

Mengiritasi mata.
Jangan menghirup debu.Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan
Dibuang pada tempat pembuangan limbah dengan cara diencerkan terlebih dahulu dan besifat karsinogenik.



Palet harus disimpan pada permukaan yang rata, pada area yang kering, tertutup, tidak berembun
dan berventilasi.
Dan harus diencerkan

Di buang ke tempat pembuangan limbah,tidak berbahaya apabila dalam konsentrasi rendah


Pembuangan harus dilakukan hati hati karena mudah terbakar


Dengan pengenceran




Dengan pengenceran terlebih dahulu

No comments: