Thursday, July 12, 2012

EKSTRAKSI UNSUR DENGAN CARA REDUKSI


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
EKSTRAKSI UNSUR DENGAN CARA REDUKSI



Disusun oleh:
Ali Panca
Kimia 3-A
1110096000028
Kelompok V

           


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011

PERCOBAAN X
EKSTRAKSI UNSUR DENGAN CARA REDUKSI
Rabu, 2 November 2011

I. TUJUAN
Mengetahui cara ekstraksi unsur logam dari oksida menggunakan karbon atau senyawa karbon sebagai pereduksi
II. DASAR TEORI
Secara termodinamika reaksi berlangsung spontan bila nilai perubahan energi bebas Gibbs (ΔG) negatif. Nilai ΔG dihitung dengan menggunakan rumus :
ΔG = [ΔG0 (C, oksida C)]-[ ΔG0 (logam, oksida logam)]
Harga ΔG0 dipengaruhi oleh suhu sesuai dengan rumus :
ΔG0 = - R T ln K
Sehingga agar ΔG negatif maka harga ΔG0 (logam, logam oksida) harus lebih besar dari ΔG0 (C, oksida C). Teori ini sudah disedrhanakan dalam bentuk diagram yang disebut dengan diagram Ellingham. Suhu minimal agar reaksi redoks berlangsung spontan adalah dimana terjadi perpotongan grafik antara C, oksida C dengan logam, oksida logam : (C, COx) dengan (M, MOy).
(i) M(s) + O2(g) à MO(s)
(ii)  C(s) +  O2(g) à  CO2(g)
(iii) C(s) +  O2(g) à CO(g)
(iv) CO(g) +  O2(g) à CO2(g)






 











Gambar : Diagram Ellingham untuk pembahasan reduksi bijih logam. Perhatikan ΔG0 paling negatif pada bagian atas diagram.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
·         Magnet
·         Cawan porselin
·         Furnace
·         Neraca
Bahan :
·         CuO
·         Karbon (arang)



Dicelupkan magnet ke dalam serbuk CuO dan ke dalam serbuk Karbon.
IV. PROSEDUR KERJA
a.       
 

Diperhatikan apakah karbon dan CuO ditarik oleh magnet.
                                                                                       


Didiapkan campuran 10 gram CuO dengan 5 gram C dalam cawan porselin.
Dimasukkan ke dalam furnace pada suhu 2500.
Bila telah 30 menit, cawan dipindahkan dan furnace dimatikan.

Campuran didinginkan kemudian dimasukkan magnet ke dalam campuran.
Diperhatikan apakah ada zat yang ditarik oleh magnet.
 
b.       

















V. HASIL PENGAMATAN
·         Serbuk CuO                     : Saat magnet dimasukkan kedalam serbuk CuO terjadi gaya magnet
·         Serbuk C (arang aktif)     : Saat magnet dimasukkan kedalam serbuk C (arang aktif) sedikit terjadi gaya magnet
·         Campuran CuO dan C     : Saat magnet dimasukkan kedalam serbuk campuran CuO dan C tidak terjadi gaya magnet.
                                                                                                                                   
VI. PEMBAHASAN
           Pada praktikum ini praktikan melakukan percobaan tentang Ekstrasi Unsur dengan Cara Reduksi. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara ekstrasi unsur logam dari oksida menggunakan karbon atau senyawa karbon sebagai pereduksi. Pada percobaan ini pertama praktikan menyelupkan magnet kedalam serbuk CuO dan ke dalam serbuk karbon. Saat magnet dimasukkan kedalam serbuk CuO terjadi gaya magnet, dan pada saat magnet dimasukkan kedalam serbuk C (arang aktif) sedikit terjadi gaya magnet.
           Dari hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa CuO bersifat Paramagnetik. Kareana logam Cu merupakan logam Paramagnetik. Logam paramagnetik adalah logam yang mempunyai sifat kemagnetan, mudah dipengaruhi oleh medan magnet.  Dan C bersifat diamgnetik yang bearti  unsur C atau arang aktif memiliki sifat kemagnetan yang kecil atau tidak memiliki sifat magnet sama sekali. Dalam percobaan ini dapat terlihat bahwa logam yang tertarik oleh magnet yaitu logam Cu, karena logam Cu bersifat paramagnetic.
Pada percobaan selanjutnya yaitu dengan menyelupkan logam kedalam campuran serbuk CuO dan C (atang aktif). Sebelumnya campuran tersebut dipanaskan terlebih dahulu didalam furnace dengan suhu 250o selama 30 menit. Proses pemanasan ini dilakukan kerena apabila CuO dipanaskan kembali bila dengan suhu yang tinggi maka CuO akan berubah menjadi Cu2O. setelah dilakukan pemanasan campuran tersebut lalu didinginkan sebelum menyelupkan magnet kedalam campuran tersebut. Saat magnet dimasukkan kedalam serbuk campuran CuO dan C tidak terjadi gaya magnet. Karena untuk mengekstrasi logam Cu pada CuO dapat dilakukan dengan cara reduksi yaitu dengan menanur CuO dan C pada suhu 2500C. C merupakan reduktor dalam proses ini. Proses ini berhasil ditandai dengan hasil dari proses ini, magnet tidak dapat menarik serbuk-serbuk ini. Reaksi yang terjadi yaitu :
2 CuO(s) + C(s)                  2 Cu(l) + CO2(g)
CuO(s) + CO(g)                2 Cu(l) + CO2(g)
C (s) + O2 (g)                 CO2 (g)
2C (s) + O2 (g)                 2CO (g)

VII. KESIMPULAN
·         CuO memiliki sifat paramagnetik akibat adanya medan eksternal yaitu oksida logam sehingga CuO dapat tertarik oleh magnet. Sedangkan logam Cu tidak dapat tertarik oleh magnet.
·         Ekstraksi logam Cu pada CuO dapat dilakukan dengan cara reduksi yaitu dengan menanur CuO dan C pada suhu 2500C. C merupakan reduktor dalam proses ini. Proses ini berhasil ditandai dengan hasil dari proses ini, magnet tidak dapat menarik serbuk-serbuk ini.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Oxtoby, D.W., et.al. 1999. Kimia Modern. Jakarta : Erlangga
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT Kalman Media Pusaka.
            November 2011
            tanggal 27 November 2011
            November 2011





IX. LAMPIRAN
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Jelaskan apakah C dan CuO bersifat paramagnetik ?
CuO bersifat paramagnetik karena mengandung tembaga (II). Dan memiliki warna yaitu hitam. Sedangkan karbon (C) tidak bersifat paramagnetik tetapi bersifat diamagnetik.
2. Logam apa yang tertarik pada magnet dalam percobaan kali ini ?
Logam yang tertarik pada magnet pada percobaan ini adalah logam Cu  (Tembaga)
3. Berdasarkan diagram Ellingham, jelaskan mengapa campuran dipanaskan di atas suhu 2500 C?
Berdasarkan diagram Ellingham jelaskan, campuran dipanaskan diatas suhu 2500C kerena apabila CuO dipanaskan kembali bila dengan suhu yang tinggi maka CuO akan berubah menjadi Cu2O.
4. Tuliskan reaksi reduksi CuO dengan C !
2 CuO(s) + C(s)              2 Cu(l) + CO2(g)
CuO(s) + CO(g)                2 Cu(l) + CO2(g)
C (s) + O2 (g)             CO2 (g)
2C (s) + O2 (g)             2CO (g)
GAMBAR





             Gambar 1. CuO                         Gambar 2. C                           Gambar 3. CuO + C

No comments: