Thursday, July 12, 2012

SIFAT SENYAWA KLOR



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
SIFAT SENYAWA KLOR













Oleh
Ali Panca
1110096000028
Kelompok 5




PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011


PERCOBAAN II
SIFAT SENYAWA KLOR

Tanggal Percobaan : 28 September 2011

I.  TUJUAN
·         Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida.
·         Mempelajari pembentukan senyawa kompleks logam transisi dengan ion klorida.

II. DASAR TEORI
Unsur-unsur halogen dapat diidentifikasi melalui warna dan sifatnya. Misalnya Cl : berupa gas warna kuning kehijauan pada suhu kamar, nonpolar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam pelarut nonpolar seperti heksana.
Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O2 dan bukan merupakan oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami autooksidasi atau autoreduksi, proses ini disebut dengan disproporsinasi :
Cl2 (aq) + H2O                      Cl
            Pemutihan klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaClO). Ion ClO- merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO- berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit. HClO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat, sedangkan Cl- mempunyai sifat netral dan merupakan basa konjugat dari HCl kuat.
           Ion klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb2+, dan Hg2+, berperan sebagai ligan dalam pembentukan kompleks yang diamati melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.

III.             ALAT DAN BAHAN


1.      Alat :                                                        
-          Gelas ukur                                          
-          Tabung reaksi
-          Pipet tetes
-          Rak tabung reaksi
-          Labu ukur
-          Label
-          Gelas piala


2.      Bahan  :
·         NaCl 0,1 M
·         AgNO3 0,1 M
·         NH3 6 M
·         CuSO4 0,1 M
·         Lakmus merah
·         Lakmus biru

·         NaOCl 5% (sunclin)
·         NaOH 6 M
·         KI 0,1 M
·         KBr 0,1 M
·         n-Heksan atau petroleum eter
·         HCl pekat



IV.    PROSEDUR KERJA
1.      Ion Klorida (Cl-)
a.       Kelarutan dan kestabilan garam klorida


 









b.      Kompleks logam transisi dengan ion Cl-
Rounded Rectangle: Dimasukkan 2 ml CuSO4 0,1 M dan 2 ml HCl pekat ke dalam tabung reaksiRounded Rectangle: Campuran diencerkan dengan 5 ml aquadest.  Diamati yang terjadi.

               *

 


              **







Rounded Rectangle: Larutan dincerkan dengan 5 ml aquadest dan dicatat perubahan yang terjadi.
 





2.      Ion Hipoklorit (ClO-)
a.       Reaksi Lakmus


 




b.      Reaksi dengan AgNO3


 




c.       Daya Oksidasi


 






Rounded Rectangle: Dicatat perubahan warna yang terjadi pada lapisan heksana..


 



V.           HASIL PENGAMATAN
a.       Kelarutan dan stabilitas garam klorida
(i)                 NaCl + AgNO3 è terbentuk endapan putih (AgCl) dan larutan berwarna putih
(ii)               (i) + NH3 è larutan menjadi bening, endapan butiran putih lama-lama larut


 





(iii)             (ii) + HNO3 è terjadi reaksi eksoterm

b.      Kompleks logam transisi dengan ion Cl-
(i)                 CuSO4 + HCl è larutan berwarna hijau muda kebiruan





(ii)                (i) + H2O è larutan berwarna biru muda





(iii)             AgNO3 + HCl è larutan bening terdapat gelembung-gelembung gas dan terjadi reaksi eksoterm





(iv)             (iii) + H2O è larutan berwarna putih dan terjadi reaksi eksoterm


 





Ion Hipoklorit (ClO-)
a.       Lakmus
(i)                 NaClO + lakmus merah è warna lakmus = biru

(ii)               NaClO + lakmus biru è warna lakmus = merah




b.      Reaksi dengan AgNO3
(i)                 NaOCl + AgNO3 è terbentuk endapan putih dan larutan berwarna putih susu


 






(ii)               (i) + HNO3 è endapan putih larut






(iii)             NaOH + AgNO3 è larutan berwarna coklat dan endapan coklat





(iv)              (iii) + HNO3 è terjadi reaksi eksoterm, endapan coklat agak larut


 




c.       Daya Oksidasi  ion ClO-
(i)                 KI + C6H12 + NaClO è terbentuk larutan heterogen dan cincin pink


 






(ii)               KBr + C6H12 + NaClO è larutan bening yang heterogen


 







(iii)             KI + C6H12 + HCl è larutan bening yang heterogen
(iv)             KBr + C6H12 + HCl è larutan kuning heterogen


 







VI.    PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini praktikan melakukan percobaan untuk mengetahui sifat dari senyawa klor. Sifat dari senyawa klor yang diuji pada percobaan kali ini adalah kelarutan dan stabilitas garam klorida, serta pembentukan senyawa kompleks logam transisi dengan ion klorida. Percobaan pertama, praktikan mereaksikan antara natrium klorida dengan perak nitrat , diperoleh endapan putih setelah terjadi reaksi. Endapan putih ini merupakan endapan perak klorida. Ke dalam tabung reaksi yang sama ditambahkan larutan amonia, menyebabkan endapan putih perlahan-lahan larut. Endapan perak klorida dapat larut karena pada saat penambahan larutan amonia dalam larutan dihasilkan ion kompleks diaminaargentat.
AgCl $   +   2NH3                g         [ Ag(NH3)2 ]+   +   Cl-
Dimana, [ Ag(NH3)2 ]+  merupakan filtrat dari penambahan larutan amonia (NH3) ke dalam endapan dari AgCl. Apabila filtrat tersebut diasamkan dengan asam nitrat (HNO3), maka kesetimbangan pada reaksi penambahan larutan amonia akan kembali lagi.
Berikutnya praktikan  mereaksikan antara tembaga(II)sulfat dengan asam klorida. Sebelum direaksikan warna larutan tembaga(II)sulfat adalah biru. Setelah ditambahkan asam klorida warna larutan menjadi hijau muda. Perubahan warna ini disebabkan karena di dalam larutan tembaga(II)sulfat yang mengandung ion heksaaquotembaga(II), setelah penambahan asam klorida enam molekul air digantikan oleh empat ion klorida. Sehingga terbentuk ion kompleks Cu dengan klorida [CuCl4]2- yang memberikan pewarnaan hijau pada larutan. Reaksi yang terjadi berlangsung reversibel.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/cueqm1.gif
Karena reaksi yang terjadi merupakan reaksi dua arah menyebabkan jika ke dalam larutan ini ditambahkan aquades warna larutan kembali menjadi warna biru muda.
Selanjutnya praktikan menguji pengaruh NaOCl bila diteteskan ke kertas lakmus merah maupun biru. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa saat kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan natrium hipoklorit terjadi perubahan warna kertas lakmus menjadi berwarna merah, begitu pula saat kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan natrium hipoklorit terjadi perubahan warna menjadi warna biru. Hal ini menunjukkan bahwa natrium hipoklorit bersifat amfoter, memiliki sifat asam dan juga memiliki sifat sebagai basa.
Percobaan berikutnya yaitu mereaksikan perak nitrat dengan natrium hipoklorit juuga dengan natrium hidroksida. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, reaksi antara natrium hipoklorit dengan perak nitrat menghasilkan endapan putih perak klorida, setelah dilakukan penambahan asam nitrat lama kelamaan endapan tersebut jadi larut. Sementara untuk reaksi antara perak nitrat dengan natrium hidroksida menghasilkan endapan berwarna coklat dari perak oksida.
AgNO3 + NaOH à AgOH↓ + NaNO3 + H2O
Endapan coklat ini menjadi larut saat ke dalam larutan ditambahkan asam nitrat.
Percobaan terakhir  yaitu berkaitan dengan daya oksidasi dari ion ClO-. Pertama praktikan mereaksikan antara larutan kalium iodida dengan larutan heksana, menghasilkan larutan yang heterogen dimana terdapat cincin berwarna pink pada bagian atas larutan, setelah ditambahkan dengan natrium hipoklorit larutan berubah warna menjadi warna agak kecoklatan dengan tetap terbentuk dua layer pada tabung reaksi.
VII.PERTANYAAN DAN JAWABAN
1)      Tuliskan contoh-contoh senyawa klor dengan bilangan oksidasi Cl (-1, 0, +1, +3, +4, +5, +7) dan sebutkan kegunaannya kalau ada?

Biloks
Senyawa klor
Kegunaan
-1
NaCl
sebagai bahan pengamat dan bahan campuran


untuk membuat es krim
0
Cl2
sebagai senjata perang pada perang dunia II
+1
NaOCl
sebagai pemutih pakaian
+3
NaClO2
sebagai pemutih dlam industri tekstil dan kertas


digunakan pada pengolahan air sebagai desinfektan


terdapat pada obat kumur dan pasta gigi
+4
NaClO3
sebagai herbisida
+5
NH4ClO4
sebagai campuran bahan bakar roket
+7
HClO4 
 Sebagai bahan desinfektan

2)      Bagaimana cara membuat larutan pemutih NaClO secara komersial. Tuliskan reaksinya !
Larutan pemutih dapat dibuat dengan mereaksikan NaOH dengan gas klor (Cl2), gas klor dilewatkan ke dalam larutan dingin NaOH encer pada suhu dibawah 40º C, jika suhu lebih dari 40 oC maka akan membentuk natrium klorat (NaClO3)
2NaOH + Cl2 è NaCl + NaOCl + H2O
3)      Bagaimana cara zat pemutih dapat membuat pakaian kelihatan lebih putih?
Zat pemutih bekerja dengan dua cara, yaitu :
a.       Mengubah molekul menjadi zat yang tidak mengandung kromofor atau masih mengandung kromofor yang tidak menyerap cahaya visible dengan cara memutuskan ikatan kimia kromofor oleh pemutih yang bersifat oksidator.
b.      Mengubah ikatan rangkap pada kromofor menjadi ikatan tunggal oleh pemutih yang bersifat rediktor. Pemutusan ikatan rangkap ini dapat mengurangi kemampuan kromofor menyerap sinar visible.

VIII.  KESIMPULAN
·         Ion klorida dapat membentuk senyawa kompleks dengan logam transisi, seperti logam Cu dan Ag.
·         Kelarutan perak klorida dalam larutan sangatlah kecil, sering berbentuk endapan.
IX.    DAFTAR PUSTAKA
·                  Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Jilid 1. Jakarta : Kalman Media   Pusaka.
·                  Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Jilid 2. Jakarta : Kalman Media Pusaka.
·                  Yadial C, Sri. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
·                 http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/tembaga-anorganik/ diakses 5 Oktober 2011 18.30

No comments: