Thursday, July 12, 2012

Sintesis NaOH


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
SINTESIS NaOH

Disusun oleh:
Ali Panca
Kimia 3-A
1110096000028
Kelompok V
           

PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
PERCOBAAN XIII
SINTESIS NaOH

Rabu, 9 November 2011

I. TUJUAN
·         Mempelajari cara sintesis NaOH
·         Menetukan kadar NaOH yang terbentuk
II. DASAR TEORI
Natrium hidroksida (NaOH), yang juga dikenal sebagai soda kaustik dan termasuk golongan alkali tanah, adalah kaustik logam dasar. NaOH digunakan di banyak industri, terutama sebagai basa kuat dalam pembuatan pulp dan kertas , tekstil , air minumsabun dan deterjen dan sebagai pembersih kotoran yang diproduksi di seluruh dunia pada tahun 1998 adalah sekitar 45.000.000 tonNatrium hidroksida adalah bahan dasar umum di laboratorium kimia.
NaOH sangat mudah larut dalam air dengan membebaskan panas, natrium hidroksida Murni adalah padatan putih, dalam bentuk pelet, serpih, butir dan sebagai 50% larutan jenuh Ini adalah higroskopis dan mudah menyerap air dari udara, sehingga harus disimpan dalam kedap udara kontainer. NaOH juga larut dalam etanol dan metanol , meskipun kemampuan kelarutan dalam pelarut lebih rendah daripada hidroksida kalium. NaOH tidak larut dalam eter dan pelarut non-polar lainnya, sodium hidroksida cair juga basa kuat, tetapi terbatas pada suhu tinggi yang diperlukan. Sebuah natrium hidroksida larutan akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
NaOH sering disebut dengan istilah soda kaustik, dibuat dengan cara :
a. Mereaksikan logam Na dengan air :
2Na(s) + H2O(l) à NaOH(aq) + H2(g)
Cara ini penuh resiko karena logam Na bersifat eksplosif.
b. Di industri NaOH dibuat dengan cara :
·         Kaustifikasi garam natrium karbonat
NaCO3(aq) + Ca(OH)2(aq) à 2NaOH(aq) + CaCO3(s)
·         Elektrolisa garam
NaCl(aq)  à Na+(aq) + Cl-(aq)
Katoda :   2H2O(l)  + 2e- à 2OH-(aq) + H2(g)
Anoda :    2Cl-(aq) à Cl2(g) + 2e-
Soda kautik banyak dimanfaatkan untuk keperluan :
·         Blenching
·         Dyeing
·         Penyulingan minyak
·         Industri sabun dan kertas
·         Pemurnian bauksit
·         Industri Al
·         Pembuatan sutera tiruan
·         Pembuata zat warna seperti alizarin
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :

·         Gelas piala 250 ml, 50 ml
·         Corong
·         Kertas saring
·         Buiret
·         Kertas lakmus
·         Batang pengaduk
·         Cawan porselin
·         Spatula
·         Labu erlenmeyer
·         Statif
·         Hot plate
·         Kaca arloji, neraca

Bahan :

·         Na2CO3
·         CaO
·         HCl

·         Indikator pp
·         Aquades
·         CuSO4

IV. PROSEDUR KERJA
CaO dibuat dengan cara CaCO3 dipanaskan dalam furnace selama 10 menit pada suhu 15000C
Ditambahkan sedikit demi sedikit aquades hingga campuran berupa bubur.
Dalam gelas piala lain dimasukkan 5,3 gram Na2CO3 dan 50 ml air lalu didihkan.
Bubur Ca(OH)2 ditambahkan ke dalam larutan Na2CO3, didihkan selama beberapa menit
CaCO3 dibiarkan mengendap, kemudian disaring, filtrat merupakan NaOH
Dilakukan pengujiian dengan kertas indikator, dicatat pOH
Ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH ke dalam larutan CuSO4 dan dipanaskan terbentuk endapan hitam CuO
Dilakukan titrasi dengan HCl yang telah distandarisasi untuk mengetahui konsentrasi NaOH.
Dihitung konsentrasi NaOH yang dihasilkan dalam percobaan ini.
3 gram serbuk CaO ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas piala 50 ml.
 






















V. HASIL PENGAMATAN
No
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1.
CaO ditambahkan aquades sedikit demi sedikit.
Terbentuk campuran Ca(OH)2 seperti bubur.
2.
Ca(OH)2 dimasukkan ke dalam larutan Na2CO3 sambil didihkan
Terbentuk endapan putih CaCO3 dan larutan bening.
3.
Endapan disaring, filtrat diuji dengan kertas indikator pH. Filtrat adalah NaOH.
-   pH filtrat = 13
4.
Filtrat NaOH ditambahkan CuSO4 sambil dipanaskan
-   terbentuk endapan hitam CuO
5.
10 ml filtrat (NaOH) ditambahkan dengan indikator pp, dititrasi dengan HCl 0,1 M.
-    Filtrat berwarna merah muda
-    Volume HCl yang digunakan = 93,5 ml.
-    Filtrat berubah warna jadi bening
                       
VI. PERHITUNGAN & REAKSI
·         CaO(s)   +    H2O(l) à   Ca(OH)2(aq)
Mol Ca(OH)2 = mol CaO =
·         Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) à 2NaOH(aq) + CaCO3
Mol Na2CO3 =
Mol NaOH = 2 x mol Na2CO3 = 0,1 mol
[OH-] =
pOH = 3
pH = 11  (pH teoritis)
·         Konsentrasi NaOH yang diperoleh
NaOH(aq) + HCl(aq) à NaCl(aq) + H2O(l)

·         pH NaOH yang diperoleh sebagai berikut :
[OH-] = 0,935 M
pOH = 0,03
pH = 14 – pOH = 14 - 0,03 = 13,97 (pH percobaan)
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan tentang Sintesis NaOH. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mempelajari cara sintesis NaOH dan dapat menentukan kadar NaOH yang terbentuk. Pada percobaan ini pertama praktikan mencampurkan serbuk CaO dengan aquades sedikit demi sedikit sehingga terbentuk bubur Ca(OH)2. Pencampuran CaO dengan aquades bertujuan agar CaO yang terbentuk lebih reaktif karena berbentuk cairan sehingga mudah bereaksi dengan larutan Na2CO3. Pada waktu bersamaan praktikan juga telah menyiapkan larutan Na2CO3 dengan melarutkan serbuk Na2CO3 ke dalam aquades sambil dipanaskan. Pemanasan dilakukan agar memudahkan serbuk Na2CO3 larut dalam aquades. Selanjutnya praktikan mencampurkan bubur Ca(OH)2 ke dalam larutan Na2CO3 sambil tetap dipanaskan. Setelah dipanaskan beberapa menit, campuran kemudian didinginkan untuk mengendapkan endapan di dasar gelas piala. Dari hasil pendinginan diperoleh larutan bening dengan endapan putih di dasar gelas piala. Endapan kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Filtrat yang dihasilkan merupakan larutan NaOH. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut :
CaO(s)   +    H2O(l) à   Ca(OH)2(aq)
Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) à 2NaOH(aq) + CaCO3
Larutan NaOH yang diperoleh kemudian diuji derajat keasamannya dengan menggunakan kertas indikator pH universal. Diketahui bahwa pH larutan NaOH sebesar 13. Hal ini menunjukkan larutan NaOH yang diperoleh merupakan basa yang sangat kuat. Pengujian filtrat NaOH berikutnya dengan menggunakan larutan CuSO4. Terbentuk endapan hitam CuO ketika filtrat NaOH ditambahkan ke dalam larutan CuSO4 sambil dipanaskan. Pada awalnya ketika filtrat NaOH dimasukkan ke dalam larutan CuSO4 terbentuk endapan berwarna biru muda yang merupakan endapan dari Cu(OH)2
2NaOH(aq) + CuSO4(aq) à Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
Karena pemanasan yang dilakukan pada campuran tersebut menyebabkan kandungan air yang terdapat dalam endapan Cu(OH)2 menguap sehingga membentuk Cu yang berwarna coklat dan secara langsung teroksidasi menjadi CuO yang merupakan endapan berwarna hitam.
Cu(OH)2(s) à Cu(s) à CuO(s)
Selanjutnya untuk mengetahui kadar NaOH yang diperoleh, praktikan melakukan titrasi larutan NaOH dengan menggunakan titran HCl 0,1 M. Indikator pp ditambahkan ke dalam larutan NaOH, terbentuk larutan berwarna merah muda. Titrasi dilakukan hingga terjadi perubahan warna pada larutan NaOH dari merah muda menjadi warna bening. Volume HCl yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekivalen sebanyak 93,5 ml. Dari data tersebut, praktikan dapat memperoleh besar konsentrasi NaOH. Konsentrasi NaOH yang diperoleh pada percobaan kali ini sebesar 0,935 M.
VIII. KESIMPULAN
·          Untuk mensintesis NaOH dapat menggunakan campuran Ca(OH)2 dengan larutan Na2CO3.
·         Berdasarkan hasil percobaan diperoleh konsentrasi NaOH = 0,935 M dengan pH = 13
IX. DAFTAR PUSTAKA
Cotton. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Sugiyarto H, Kristian. 2003. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Logam. Jakarta : UI
Press.
Sukardjo. 1985. Kimia Koordinasi. Yogyakarta: Bina Aksara.
http://en.wikipedia.org/wiki/Sodium_hydroxide diakses pada 15 November 2011
20.17
http://regest.wordpress.com/2009/06/03/115/ diakses pada 15 November 2011
20.57
Yadial C, Sri. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah.
X. LAMPIRAN
PERTANYAAN & JAWABAN
1. Jelaskan sifat-sifat logam Na?
NaOH sangat mudah larut dalam air dengan membebaskan panas, natrium hidroksida Murni adalah padatan putih, dalam bentuk pelet, serpih, butir dan sebagai 50% larutan jenuh Ini adalah higroskopis dan mudah menyerap air dari udara, sehingga harus disimpan dalam kedap udara kontainer. NaOH juga larut dalam etanol dan metanol, meskipun kemampuan kelarutan dalam pelarut lebih rendah daripada hidroksida kalium. NaOH tidak larut dalam eter dan pelarut non-polar lainnya, sodium hidroksida cair juga basa kuat, tetapi terbatas pada suhu tinggi yang diperlukan. Sebuah natrium hidroksida larutan akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
SIFAT FISIK
ΔH° dissolution untuk perhitungan air -44,45 kJ / mol. Larut dalam air pada 12,3-61,8 ° C, mengkristal dalam monohidrat, dengan titik lebur 65,1 ° C dan densitas 1,829 g/cm3; Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH°form) adalah -734,95 kJ/mol. Natrium hidroksida lazim sebagai monohidrat dari -28 ke -24°C;
2. Bagaimana cara pembuatan NaOH dalam bentuk padat atau pellet?
Pembuatan NaOH dalam bentuk padat atau pellet menggunakan prisip pengempaan dengan suhu dan tekanan tinggi dengan menggunakan mesin pencetak pellet, sehingga membentuk produk yang seragam dengan kapasitas produk yang tinggi.
3. Jelaskan sumber-sumber batu gamping dan apa fungsinya?
Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. 
Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas.
 Pada bidang industri metalurgi (peleburan logam), batu kapur (CaCO3) merupakan bahan tambang yang dipakai sebagai fluks (bahan pengikat pengotor logam/ terak).
4. Tulis semua reaksi yang terlibat dalam reaksi di atas?
CaO(s)   +    H2O(l) à   Ca(OH)2(aq)
Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) à 2NaOH(aq) + CaCO3
2NaOH(aq) + CuSO4(aq) à Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
Cu(OH)2(s) à Cu(s) à CuO(s)
NaOH(aq) + HCl(aq) à NaCl(aq) + H2O(l)

GAMBAR
 








Gambar 1. Tahap penyaringan endapan, utnuk mendapatkan filtrat NaOH

No comments: