Pembuatan Keju Cottage Dengan
Menggunakan Enzim Papain
Laporan Praktikum
Diajukan untuk Memenuhi Nilai Formatif
Praktikum Kimia Organik II
Oleh
Ali Panca
Andriesta Saputri
Fuady Hanief
Pranisa Syifadelima
Program Studi Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah
Jakarta
1433 H/2012 M
ABSTRAK
Keju cottage merupakan jenis keju lunak tanpa
pematangan yang dibuat dari susu atau skim dengan penambahan bakteri asam
laktat (BAL) dan penambahan enzim rennet sebagai koagulasinya. Enzim rennet
yang digunakan dalam proses pembuatan keju sangat mahal dan tersedia dalam
jumlah yang terbatas, sehingga perlu adanya pengganti enzim rennet. Salah satu
enzim yang dapat digunakan sebagai pengganti rennet adala enzim papain.
Sedangkan BAL yang digunakan dalam praktikum ini
adalah Lactobacillus bulgaricus. Praktikum pembuktian jurnal ini bertujuan untuk mengetahui
proses pembuatan keju cottage dengan menggunakan enzim papain dan mengetahui
efektifitas enzim papain sebagai pengganti enzim rannet.Hasil yang diperoleh
dari praktikum
pembuktian jurnal ini
adalah 100,6 g dadih.
BAB
I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Keju bukan lah asli makanan indonesia
Keju merupakan pengawetan dari susu. Keju merupakan produk susu yang bergizi
tinggi karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi, banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia kalangan menengah ke atas, sedangkan bagi masyarakat
bawah merupakan makanan yang tak terjangkau harganya. Namun konsumsi keju di
negara indonesia semakin menimgkat.Kebutuhan keju yang harus di penuhi dari impot yang mengunakan biaya yang sangat
mahal.Biaya produksi keju juga membutuhkan biaya yang sangat tinggi karena
penggunaan enzim rannet yang digunakan sangat mahal.Untuk menekan biaya
produksi maka dilakukan penggantian
enzim rannet dengan enzim papain.Pada umumnya dibuat dari susu sapi dengan
pengendapan menggunakan enzim rennet yang diperoleh dari lambung anak
sapi.menurunnya produksi enzim rennet dari lambung anak sapai mengakibatkan
melambungnya harga enzim tersebut, maka biaya operasi pembuatan menjadi semakin
meningkat, oleh karenanya parapeneliti berusaha menemukan enzim-enzim
penggumpal susu yang sering disebut microbial rennet dan vegetable rennet
(Hartati, 1985).Atas dasar itulah Penelitian ini mengangkat judul yaitu
pembuatan keju cottage dari enzim papain.Enzim papain terdapat dalam getah
pepaya yang bisa diperoleh dengan cara yang sangat mudah, karena tumbuhan
pepaya sangat mudah tumbuh di daerah tropis khususnya di Indonesia, dan cara
mendapatkan getahnyapun sangat mudah hanya dengan menggores buah pepaya, maka
getah akan keluar kemudian dikeringkan, dan hasilnya bisa digunakan sebagai
enzim papain. Produk getah pepaya saat ini sudah banyak diperoleh di pasaran.
I.2 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui proses pembuatan keju cottage dengan
menggunakan enzim papain
2. Mengetahui
efektifitas enzim papain sebagai pengganti enzim rannet
3.
Mempelajari pemanfaatan enzim papain
sebagai penggumpal susu
I.3 Manfaat Penelitian
1. Mahasiswa mampu
mengetahui pembuatan keju cottage
2. Mahasiswa mampu
mengetahui banwa enzim papai dapat menggantikan enzim rannet
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Susu Skim
Susu skim (inggris: Skim milk) adalah
susu tanpa lemak
yang bubuk susunya dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dan lemak
yang terdapat dalam susu.Susu skim merupakan bagian dari susu yang krimnya diambil sebagian
atau seluruhnya.Kandungan lemak pada susu skim kurang lebih 1%.Susu skim
mengandung semua kandungan yang dimiliki susu pada umumnya kecuali lemak dan vitamin
yang larut dalam lemak. Susu skim dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar susu
atau keju
tanpa lemak sehingga dapat berguna untuk menurunkan kadar kolestrol dalam tubuh.
Susu pada umumnya setelah dipasteurisasi
akan mengalami homogenisasi kembali
antara komponen-komponen lemak dan protein
yang tadinya terpisah.Homogenisasi bertujuan agar susu memiliki tekstur yang
stabil. Namun pada susu skim, lemak akan dikurangi.Oleh karena itu membuat susu
skim hampir tidak mungkin dilakukan secara sederhana karena susu akan secara
otomatis terhomogenisasi.
II.2 Enzim Rannet
Rennet adalah sekelompok enzim yang dihasilkan oleh
lambung binatang menyusui untuk mencerna susu ibu. Rennet
mengandung enzim proteolytic (protease)
yang memisahkan susu menjadi bagian padat dan cair. Enzim aktif dalam rennet
disebut rennin atau chymosin (EC
3.4.23.4),
tapi rennet juga mengandung beberapa enzim penting lain seperti pepsin atau lipase.
Kegunaan rennet adalah untuk membuat keju dan junke.
III.3 Keju Cottage
Cottage
cheese adalah keju lembut yang dibuat dari dadih dan
memiliki rasa yang asam.Cottage cheese mengandalkan penggumpalan yang terjadi
pada susu hangat dan tidak menambahkan rennet dalam proses
pembuatannya.Setelah dadih terbentuk maka dadih tersebut dipotong-potong
berbentuk kubus kecil dan dipanaskan dalam air dadihnya hingga memiliki tekstur
yang diinginkan. Air dadih lalu dikeringkan dan dadihnya dibilas dengan air
dingin untuk menghilangkan laktosa yang masih tertinggal.Keju ini merupakan
keju segar dan dapat menjadi rusak dalam waktu yang singkat sehingga harus
segera dikonsumsi.Keju tersebut memiliki banyak kegunaan, terutama untuk
membuat masakan dan sebagai pengganti keju ricotta . Keju
cottage merupakan jenis keju lunak tanpa pematangan yang dibuat dari susu atau
skim dengan penambahan bakteri asam laktat (BAL) dan penambahan enzim rennet
sebagai koagulasinya.
II.4 Enzim Papain
Papain ialah enzim hidrolase sistein protease (EC
3.4.22.2)
yang ada pada pepaya
(Carica papaya) dan pepaya gunung (Vasconcellea cundinamarcensis).Papain
terdiri atas 212 asam amino yang distabilkan oleh 3 jembatan disulfida.
Struktur 3 dimensinya terdiri atas 2 domain struktural yang
berbeda dengan celah di antaranya. Celah itu mengandung tapak aktif, yang
mengandung triade katalisis yang
sudah disamakan dengan kimotripsin. Triade
katalisisnya tersusun atas 3 asam amino – sistein-25
(yang diklasifikan dari sini), histidin-159, dan asparagin-158.
Papain biasa digunakan untuk memecah serabut daging liat dan
telah dimanfaatkan selama ribuan tahun oleh penduduk asli Amerika
Selatan. Papain juga dimanfaatkan untuk mendisosiasikan sel dalam
langkah pertama persiapan kultur sel. Selain itu juga ditemukan sebagai bahan baku
beberapa pasta gigi
atau gula-gula sebagai pemutih gigi
Enzim papain berasal dari buah pepaya, sedangkan kandungan tertinggi
papain terdapat pada buah pepaya Selain bagian tanaman, jenis pepaya pun sangat
menentukan kualitas dan kwantitas getah untuk menghasilkan papain. Dari
beberapa hasil penelitian diperoleh bahwa papaya semangka dapat menghaasilkan
getah lebih banyak ika dibandingkan jenis lainnya. Dan aktivitas enzimatik nya
pun lebih baik dari yang lain. Oleh sebab itu untuk industri papain sebaiknya
menggunakan pepaya semangka dan sebaiknya getahnya berasal dari buahnya
saja.Dalam getah pepaya yang masih muda terdapat tiga jenis enzim, yaitu enzim
papain, kimopapain dan lisozim. Enzim papain dan kimopapain ini mempunyai
kemampuan menguraikan ikatan-ikatan dalam molekul protein, sehingga protein
terurai menjadi polipeptida dan dipeptida. Keistimewaan enzim papain :
ü Lebih mudah di dapat
ü Tersedia dalam jumlah banyak
ü Harganya murah
ü Mempunyai kestabilan yang
baik
ü Memiliki daya tahan panas yang tinggi
ü Enzim papain memiliki
kemampuan membentuk protein baru atau senyawa yang menyerupai protein disebut
dengan plastein dari hasil hidrolisis protein.
II.5 Bakteri Asam Laktat
Lactobacillus bulgaricus adalah sejenis bakteri yang berperan
dalam pembentukan yogurt.
Bakteri ini hidup dari "memakan" laktosa (gula susu) dan
mengeluarkan asam laktat.
Asam ini sekaligus mengawetkan susu dan mendegradasi laktosa (gula susu)
sehingga orang yang tidak toleran terhadap susu murni dapat mengonsumsi yogurt
tanpa mendapat masalah kesehatan.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
III.I
Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum pembuktian jurnal
ini terdiri atas susu sapi bubuk,aquadest,kultur bakteri
L-Bio, enzim papain dan garam
sebagai pengawet.
Alat yang digunakan dalam
praktikum pembuktian jurnal ini meliputi alat untuk
pembuatan yang terdiri atas penanggas listrik,wadah yang telah disterilkan, timbangan,
sendok sebagai pengaduk untuk mengaduk susu,saringan.
III.2
Prosedur Kerja
Dalam
praktikum pembuktian jurnal
ini digunakan sebanyak 180 gram susu bubuk dilarutkan dalam aquadest. Kemudian
di pasteurisasi pada suhu 63oC selama 10 menit,didinginkan pada suhu
30oC sebagai suhu inkubasi.Kemudian ditambahkan kultur bakteri 10 %
dari persen berat massa dan disimpan pada
inkubator pada suhu 30 oC.Setelah terjadi penurunan keasaman
kemudian enzim papain dengan konsentrasi 720 ppm di masukkan ke dalam 200 ml
larutan.Setelah terjadi penurunan asam hingga pH mencapai 4,6 dan 4,7
(penurunan terjadi dengan waktu kira kira 24 jam) larutan tersebut dipanaskan
lagi selama 10 menit dengan pemanasan bertahap dari suhu38oC hingga
48oC.Kemudian larutan disaring untuk memisahkan whey dan dadih
nya.Lalu dadih tersebut ditimbang dan diberikan garam sebanyak 4% dari massa
dadih.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
IV.1
Hasil Pengamatan
·
Massa Susu Bubuk
= 169,53 gram
·
Massa Campuran =
1023,2 gram
·
pH awal campuran
= 7
·
pH sesaat
setelah penambahan starter = 7
·
pH akhir
campuran = 5,12
·
Massa Dadih yang
terbentuk = 106,9 gram
·
% rendemen keju
= 10,45 %
·
Dadih berwarna
putih gading
IV.2 Pembahasan
Pada
praktikum pembuktian jurnal
ini dilakukan pembuatan keju cottage dengan menggunakan koagulan dari enzim
papain sebagai pengganti enzim rannet. Tujuan dari praktikum pembuktian jurnal
ini adalah mengetahui proses pembuatan keju cottage dengan
menggunakan enzim papain, mengetahui
efektifitas enzim papain sebagai pengganti enzim rannet, mempelajari pemanfaatan enzim papain sebagai penggumpal
susu. Bahan
baku dari percobaan ini adalah susu bubuk, enzim papain, kultur dari bakteri
asam laktat. Biasanya
pembuatan keju cottage ini menggunakan enzim rannet. Enzim rannet merupakan
enzim yang berasal dari lambung anak sapi. Enzim ini sangat mahal. Dalam penelitian ini
menggunakan enzim papain.
Alasan
menggunakan enzim papain karena enzim ini memiliki kesamaan dengan enzim rannet
yang merupakan enzim protease yang dapat digunakan sebagai pengkoagulasi.
Langkah
awal dari pembuatan keju ini adalah proses pasturisasi pada susu yang akan
digunakan.Tujuan dari pasteurisasi ini adalah
tujuan membunuh organisme merugikan
seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir.Larutan suhu ini memiliki pH yang
netral.Kemudian ditambahkan bakteri asam laktat pada larutan susu sebagai
starter yang akan digunakan dalam proses fermentasi dan penambahan enzim
papain.Penurunan suhu terjadi setelah didiamkan selama 24 jam dalam kondisi
suhu ruang, Awal
pembentukan dadih terjadi pada pH 5,6. Pada pH ini mulanya terbentuk gel pada
bagian bawah bertekstur lunak dan berwarna putih. Pada akhir pembentukan
dadih yaitu pada pH sekitar 5.
Menurut
literatur akhir pembentukan dadih terjadi pada pH 4,6 yang merupakan titik
isoelektrik yang dimiliki oleh kasein. Pada pH yang didapatkan dadih mulai
berebentuk agak keras dan berongga serta memiliki rasa yang asam. Penurunan suhu dari pH
netral hingga 4,6 disebabkan oleh karena ada nya pengubahan gula (laktosa )
menjadi asam laktat pada saat proses fermentasi berlangsung.Pembentukan dadih
dapat terjadi akibat adanya aktivitas enzim papain yang dibantu oleh bakteri
starter. Enzim
papain ini dapat mengkoagulasi misel kasein dalam susu.Enzim ini mengganggu
bagian kappa kasein yang berada pada permukaan misel kasein sehingga menbentuk
para kappa kasein yang memiliki bagian hidrofobik. Selanjutnya ketika pH
mendekati titik isoelektrik misel-misel kasein akan bergabung dan membentuk
gel. Misel-misel
ini dapat bergabung karena interaksi bagian hidrofobik dari para kappa
kasein.Adanya kalsium yang terdapat pada susu akan membentuk proses
koagulasi.Sedangkan rasa asam dihasilkan dari fermentasi laktosa menjadi asam
laktat. Pemanasan dadih secara bertahap dan penambahan garam
berfungsi sebagai pengawet dan dapat membunuh
bakteri.
Konsentrasi enzim yang digunakan adalah
720 ppm. penambahan enzim dengan konsentrasi kecil menghasilkan
jumlah / berat produk yang lebih besar, tetapi kadar protein rendah. Banyaknya produk
disebabkan hasil yang diperoleh banyak mengandung air yang sulit dipisahkan
dari produk padatan karena proses penggumpalan yang kurang sempurna, produk
yang dihasilkan mempunyai tekstur yang tidak bagus (lembek). Pada penambahan
enzim yang optimal, hasil yang diperoleh tidak begitu besar tetapi kadar air
kecil, karena pengendapan lebih sempurna sehingga mudah dipisahkan airnya dari
padatan yang diinginkan, tekstur lebih bagus (kenyal).Hasil dadih yang
diperoleh adalah 106,9 gram. Rendemen keju yang diperoleh adalah 10,45 % Kecilnya
persen rendemen yang dihasilkan dapat disebabkan karena adanya kontaminasi
maupun kesalahan teknis selama proses pembuatan. Campuran susu yang belum larut
sempurna. Belum optimalnya proses fermentasi, dapat dilihat dari pH akhir campuran yang masih diatas
titik isoelektrik dari kasein, sehingga hanya sedikit kasein yang tergumpalkan
membentuk dadih.
BAB
V
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan diperoleh kesimpulan:
1.
Keju
cottage berwarna putih dan memiliki rasa yang asam
2.
Enzim papain dapat mengkoagulasikan
kasein
3.
Proses fermentasi pada
keju cottage digunakan bakteri asam
laktat
4.
Hasil keju yang
diperoleh adalah 100,6 gram
DAFTAR
PUSTAKA
http://lab.tekim.undip.ac.id/mikrobiologi/files/2012/03/ISOLASI-ENZIM-PAPAIN.pdf
http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Enzim%20papain%20dari%20pepaya.pdf
ttp://repository.akprind.ac.id/sites/files/conference-paper/2008/yuniwati_21177.pdf
1 comment:
sukses selalu gan..
Post a Comment