MAKALAH
PRAKTIKUM ANORGANIK II
“ADSORBANSI
ALKOHOL DENGAN SEMEN”
Disusun oleh :
ALI PANCA
CHRISTIE ADI OKTAVIANA
PRANISA SYIFADELIMA
RIO TIRTA ERLANGGA
KIMIA 4-A
PROGRAM
STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
2012
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Ethanol umumnya digunakan sebagai
pelarut, campuran minuman dan bahan aditif bahan bakar dengan tingkat kemurnian
tertentu. Dalam pembuatan gasohol ethanol merupakan High Octane Migas
Component (HOMC) dengan angka oktan rata-rata 104, sedangkan pada campuran
dengan bensin sebesar 118. Untuk dapat digunakan sebagai campuran bahan bakar
maka dibutuhkan ethanol dengan kemurnian 95%. Metode adsorpsi adalah metode
yang sederhana untuk pemurnian ethanol. Adsorpsi (penjerapan) adalah suatu
proses pemisahan dimana komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan
zat padat yang menjerap (adsorben). Material yang cocok digunakan dalam proses
adsorpsi adalah material berpori seperti zeolit alam. Zeolit alam adalah material
berpori yang terdapat banyak di alam terutama material yang berasal dari gunung
berapi dan dari dalam bumi. Zeolit memiliki banyak kegunaan berdasarkan sifat–
sifat yang dimilikinya. Sifat–sifat zeolit alam ditentukan berdasarkan rasio
kandungan SiO2 dan Al2O3 yang membentuk ikatan tetrahedral tiga dimensi, ikatan
inilah yang menyebabkan zeolit menjadi material berpori dan memiliki sifat yang
cukup bermanfaat salah satunya sebagai adsorben.
Metode adsorpsi adalah metode yang sederhana untuk
pemurnian ethanol. Adsorpsi (penyerapan) adalah suatu proses pemisahan dimana
komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap
(adsorben). Material yang cocok digunakan dalam proses adsorpsi adalah material
berpori seperti zeolit alam. Selain zeolit alam material berpori lain yang
dapat digunakan sebagai adsorben adalah semen.
Proses penyerapan yang terjadi pada semen hampir sama dengan proses penyerapan
yang terjadi pada material berpori lainnya yaitu dengan cara adsorpsi. Dengan
kata lain semen dapat digunakan sebagai pemurni ethanol.
- TINJAUAN PUSTAKA
Adsorben
Adsorben
merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase
fluida (Saragih, 2008). Kebanyakan adsorben adalah bahan- bahan yang sangat
berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding pori- pori atau pada
letak-letak tertentu di dalam partikel itu. Oleh karena pori-pori biasanya
sangat kecil maka luas permukaan dalam menjadi beberapa orde besaran lebih
besar daripada permukaan luar dan bisa mencapai 2000 m/g. Pemisahan terjadi
karena perbedaan bobot molekul atau karena perbedaan polaritas yang menyebabkan
sebagian molekul melekat pada permukaan tersebut lebih erat daripada molekul
lainnya. Adsorben yang digunakan secara komersial dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu kelompok polar dan non polar (Saragih, 2008).
- Adsorben Polar Adsorben polar disebut juga hydrophilic. Jenis adsorben yang termasuk kedalam kelompok ini adalah silika gel, alumina aktif, dan zeolit.
- Adsorben non polar Adsorben non polar disebut juga hydrophobic. Jenis adsorben yang termasuk kedalam kelompok ini adalah polimer adsorben dan karbon aktif.
Menurut IUPAC (Internasional Union
of Pure and Applied Chemical) ada beberapa klasifikasi pori yaitu :
a.Mikropori : diameter < 2nm
b.Mesopori : diameter 2 – 50
nm
c.Makropori : diameter > 50
nm
Adsorbat
Adsorbat
adalah substansi dalam bentuk cair atau gas yang terkonsentrasi pada permukaan
adsorben. Adsorbat terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok polar seperti air
dan kelompok non polar seperti methanol, ethanol dan kelompok hidrokarbon
(Suzuki, 1990 dalam saragih, 2008). Karbondioksida merupakan jenis adsorbat
yang sesuai digunakan untuk adsorben jenis hidrofobic seperti karbon aktif.
Karbondioksida merupakan persenyawaan antara karbon dengan oksigen. Pada
kondisi tekanan dan temperatur atmosfir, karbondioksida merupakan gas yang
tidak berwarna, tidak berbau, tidak reaktif, tidak beracun dan tidak mudah
terbakar (nonflammable). Pada kondisi triple point, karbondioksida dapat berupa
padat, cair ataupun gas bergantung pada kondisinya. Karbondioksida berada pada
fase padat pada temperature -109 °F(-78,5oC) dan tekanan atmosfir akan langsung
menyublimasi tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Sedangkan pada tekanan
dan temperatur di atas triple point dan di bawah temperatur 87,9 °F (31,1oC)
maka karbondioksida cair dan gas akan berada pada kondisi kesetimbangan.
Adsorpsi
Adsorpsi
(penyerapan) adalah suatu proses pemisahan dimana komponen dari suatu fase
fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Biasanya
partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan pada adsorpsi kimia yang
merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang diserap sehingga tidak
mungkin terjadi proses yang bolak-balik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses adsorbs (Prawira, 2008);
- Agitation (Pengadukan) Tingkat adsorbsi dikontrol baik oleh difusi film maupun difusi pori, tergantung pada tingkat pengadukan pada sistem.
- Karakteristik Adsorban (Karbon Aktif) Ukuran partikel dan luas permukaan merupakan karakteristik penting karbon aktif sesuai dengan fungsinya sebagai adsorban. Ukuran partikel karbon mempengaruhi tingkat adsorbsi; tingkat adsorbsi naik dengan adanya penurunan ukuran partikel. Oleh karena itu adsorbsi menggunakan karbon PAC (Powdered Acivated Carbon) lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan karbon GAC (Granular Acivated Carbon). Kapasitas total adsorbsi karbon tergantung pada luas permukaannya. Ukuran partikel karbon tidak mempengaruhi luas permukaanya. Oleh sebab itu GAC atau PAC dengan berat yang sama memiliki kapasitas adsorbsi yang sama.
- Kelarutan Adsorbat Senyawa terlarut memiliki gaya tarik-menarik yang kuat terhadap pelarutnya sehingga lebih sulit diadsorbsi dibandingkan senyawa tidak larut.
- Ukuran Molekul Adsorbat Tingkat adsorbsi pada aliphatic, aldehyde, atau alkohol biasanya naik diikuti dengan kenaikan ukuran molekul. Hal ini dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa gaya tarik antara karbon dan molekul akan semakin besar ketika ukuran molekul semakin mendekati ukuran pori karbon. Tingkat adsorbsi tertinggi terjadi jika pori karbon cukup besar untuk dilewati oleh molekul.
- pH Asam organik lebih mudah teradsorbsi pada pH rendah, sedangkan adsorbsi basa organik efektif pada pH tinggi.
- Temperatur Tingkat adsorbsi naik diikuti dengan kenaikan temperatur dan turun diikuti dengan penurunan temperatur .
Bioethanol
Bioethanol
adalah salah satu bentuk energi
terbaharui yang dapat diproduksi dari tumbuhan. Etanol dapat dibuat
dari tanaman-tanaman yang umum, misalnya tebu, kentang,
singkong,
dan jagung.
Telah muncul perdebatan, apakah bioetanol ini nantinya akan menggantikan bensin
yang ada saat ini. Kekhawatiran mengenai produksi dan adanya kemungkinan
naiknya harga makanan yang disebabkan karena dibutuhkan lahan yang sangat
besar, ditambah lagi energi dan polusi yang dihasilkan dari
keseluruhan produksi etanol, terutama tanaman jagung. Pengembangan
terbaru dengan munculnya komersialisasi
dan produksi etanol selulosa mungkin dapat memecahkan sedikit
masalah.
Bioetanol sebagai energi alternatif, yang
merupakan bahan aditif pada bensin harus mempunyai syarat kemurnian 99,6%.
Ethanol dengan kadar lebih dari 95,56% bisa diperoleh dengan cara adsorpsi. Ethanol
merupakan alkohol yang ramah lingkungan dan umumnya digunakan sebagai pelarut,
campuran minuman dan bahan aditif bahan bakar dengan tingkat kemurnian
tertentu.
Semen
Semen merupakan bahan ikat yang paling banyak digunakan
dalam pembangunan fisik dari sector konstruksi sipil. Semen adalah suatu bahan
pengikat yang mengeran jika bereaksi dengan air serta menghasilkan produk yang
tahan air. ( Aman Subakti 1995:10 )
Ketika semen portland dicampur dengan air para konstituen senyawa kimia menjalani serangkaian reaksi kimia yang menyebabkannya
mengeras (atau diatur). Reaksi kimia ini semuanya melibatkan penambahan air ke
senyawa kimia dasar, reaksi kimia dengan air ini disebut "hidrasi".
Setiap salah satu reaksi-reaksi ini terjadi pada waktu yang berbeda.
Bersama-sama, hasil reaksi ini menentukan bagaimana semen portland mengeras dan
memperoleh kekuatan.
a. Susunan
Kimia Semen
Semen (cement) adalah
hasil industri dari paduan bahan baku : batu kapur/gamping sebagai bahan utama
dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa
padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses pembuatannya, yang
mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air. Batu kapur/gamping adalah
bahan alam yang mengandung senyawa Calcium Oksida (CaO), sedangkan
lempung/tanah liat adalah bahan alam yang mengandung senyawa : Silika
Oksida (SiO2), Alumunium Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3 ) dan Magnesium
Oksida (MgO). Untuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut dibakar sampai
meleleh, sebagian untuk membentuk clinkernya, yang kemudian dihancurkan dan
ditambah dengan gips (gypsum) dalam jumlah yang sesuai. Hasil akhir dari proses
produksi dikemas dalam kantong/zak dengan berat rata-rata 40 kg atau 50 kg
b. Sifat-Sifat
semen Portland
Semen portland adalah
semen hidrolis yang dihasilkan dengan caramenghaluskan klinker, yang terutama
terdiri dari silikat – silikat kalsium yangbersifat hidrolis dengan gips
sebagai bahan tambahan (SK SNIS – 04 – 1989 - F).Semen portland merupakan bahan
ikat untuk merekatkan butir-butir agregat agartejadi suatu masa yang
padat.Persentasi dari oksida – oksida yang terkandung didalam semen
portlandadalah adalah : Kapur ( CaO) : 60 – 66 %, Silika (SiO2) : 16 – 25 %,
Alumina (Al203) : 3 – 8 %, Besi : 1 - 5 %.
Beberapa jenis dari
semen portland dibuat dengan mengadakan variasi baik dalam perbandingan unsur –
unsur utamanya maupun dalam derajat kehalusannya. Senyawa – senyawa tersebut
diatas saling bereaksi di dalam tungku dan membentuk senyawa – senyawa kompleks
dan biasanya masih terdapat kapur sisa karena tidak cukup bereaksi sampai
keseimbangan reaksi tercapai. Pada waktu pendinginan terjadi proses
pengkristalan dan yang tidak terkristal berbentuk amorf.
3.
MANFAAT
Manfaat dari percobaan
ini adalah
·
Mengetahui
metode untuk pemurnian alcohol
·
Mengetahui
adsorben yang tepat untuk pemurnian alcohol.
II
METODELOGI PENELITIAN
1. CARA KERJA
Penjelasan cara kerja
:
·
Alkohol
dipanaskan untuk meregangkan ikatan hidrogen sehingga alkohol dan air terpisah.
·
Semen dicampurkan
untuk mengikat molekul-molekul air, sehingga membentuk endapan
·
Proses
penyaringan dilakukan untuk memisahkan partikel-partikel kecil semen yang masih
tercampur dalam alkohol
- ALAT DAN BAHAN
Alat :
ü Becker glass
ü Pengaduk
ü Hot plate
ü Kertas saring
ü Corong
ü Erlemeyer
ü Gelas ukur
ü Alkohol meter
No
|
Nama Alat
|
Foto
|
Harga Alat
|
Lama Penggunaan
(menit)
|
Biaya Penyusutan Alat
|
SOP
(Standar Operasional Prosedure)
|
1
|
Hot plate
|
|
Rp 3,25
juta
|
+60
|
Rp 32500
|
1. Colokkan steker ke sumber listrik.
2. Tekan tombol on untuk heater
3. Atur suhu yang di butuhkan dengan
memutar skala pengatur suhu
4. Tekan tombol untuk stirrer atur
kecepatan putaran yg dinginkan dengan memutar skala rpm
5. Tekan tombol off untuk stirrer dan
heater lalu cabut steker dari sumber listrik
|
2
|
Beaker
Glass
|
|
Rp57500
|
+180
|
Rp 575
|
Di
ambil beaker glass dengan hati hati
Di
isi dengan bahan yg di gunakan
Setelah
di gunakan buang bahan yg ada di dalamnya
Dicuci
hingga bersih
|
3
|
Batang
Pengaduk
|
|
Rp 6875
|
+20
|
Rp 68,75
|
Di ambil batang pengaduk
Di gunakan untuk mengaduk bahan
kimia
Setelah di gunakan di cuci dan di
bilas
|
4
|
Erlenmeyer
|
|
Rp 62000
|
+180
|
Rp 620
|
Di ambil Erlenmeyer dengan hati
hati
Di isi erlen meyer dengan bahan
kimia
Jika sudah di gunakan di buang
bahan di dalam Erlenmeyer
Setelah itu dicuci
|
5
|
Corong
saring
|
|
Rp 25000
|
+15
|
Rp 250
|
Di ambil corong saring dengan hati
hati
Di letakan di atas erlen meyer
dengan kain kasa
Jika sudah di gunakan
dicuci
|
6.
|
Alcohol
meter
|
|
Rp. 250.000
|
+1
|
Rp.25
|
Alcohol meter dimasukkan kedalam
gelas ukur, lalu dilihat anka pada skala.
|
Bahan :
·
Semen
·
Alcohol
Nama Bahan
|
Gambar Molekul
|
Jumlah menurut
modul
|
Jumlah real
yang digunakan
|
Prediksi harga
|
MSDS
|
Pengolahan Limbah
|
alkohol
|
R-OH
|
1 ml
|
1 ml
|
Rp 2.000.000,-
(perbotol)
|
--jika
tertelan menyebabkan pusing, pingsan,
mengantuk,kesadaran menurunresponsif, euforia,
perut tidak nyaman, mual, muntah.
-jika terkena kulit tak ada efek samping, namun
jika berkelanjutan pada anak kecil akan terabosrbsi oleh kulit.
Jika terkena mata bisa menyebabkan iritasi dan
dapat sembuh dalam beberapa hari karena penguapan
|
- Diencerkan terlebih
dahulu dan jangan dibuang ke lingkungan secara langsung
|
III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diproleh dari percobaan
ini adalah kandungan alkohol yang diuji sebesar 57%.
Dalam perecobaan
ini digunakan semen sebagai adsorben dalam pemurnian alkohol karena semen
merupakan material berpori yang dapat menyerap air. Oleh karena itu dalam
percobaaan ini semen digunakan sebagai adsorben untuk pemurnian alkohol.
Alkohol yang diuji
disini adalah alkohol 70 % dan setelah dilakukan pemurnian dengan adsorben
semen terjadi pernurunan kadar alkohol menjadi 57%, hal ini terjadi karena
kesalahan metode dalam percobaan. Seharusnya alkohol tidak perlu dipanaskan
terlalu lama sebelum dimasukkan dengan semen, karena sifat alkohol yang volatil
(mudah menguap) maka pada saat pemanasan ada sebagian kandungan alkohol yang
menguap sehingga tejadi penurunan kadar
alkohol pada hasil percobaan. Fungsi pemasana alcohol disini juga untuk
meregangkan ikatan hydrogen agar molekul air dan alcohol dapat terpisah. Pada
percobaan ini seharusnya semen juga harus dipanaskan karena untuk meregangkan
pori-pori semen agar dapat mengikat air dengan baik.
Prinsip kerja semen
pada percobaan ini yaitu, semen megikat molekul-molekul air yang tercampur
dalam alkohol, sehingga air dan alkohol terpisah. Semen yang sudah mengikat air
akan mengendap dibawah dan alkohol murni berada dibagian atas.
Reaksi kimia :
CaO(s) + H2O (l) → Ca(OH)2(s)
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
- KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah :
·
Semen
dapat digunakan sebagai adsorben alkohol untuk pemurnian alcohol karena
mengandung CaO yang dapat digunakan sebagai adsorben.
·
Proses
pemanasan alcohol dapat mengkibatkan kadar alkhol menurun.
- SARAN
Untuk menghasilkan, hasil yang baik cari metode
lain untuk pemurnian alcohol dengan semen, karena semen mengandung senyawa yang
dapat digunakan untuk mengadsorbsi air dari alcohol.
DAFTAR PUSTAKA
Al Anshori.J. 2009. Siklisasi Intramolekuler Sitronelal
Dikatalisis Zeolit dan Bahan Mesoporus. Bandung: Jurusan Kimia.Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.Universitas Padjadjaran.
jalil,A.A,dkk. Mei 2010. adsorption of methyl orange from
aqueous solution onto calcined lapindo volcanic mud. Journal of Hazardous
Materials 181:755–762
Rakhmatullah,D.K.A.dkk.
2007. Pembuatan Adsorben dari Zeolit Alam dengan Karakteristik Adsorption
Properties untuk Kemurnian Bioethanol. Bandung: Teknik Fisika.Fakultas
Teknologi Industri.Institut Teknologi Bandung
No comments:
Post a Comment