LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
EKSTRAKSI UNSUR DENGAN CARA REDUKSI
Disusun oleh:
Ali Panca
Kimia 3-A
1110096000028
Kelompok V
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
PERCOBAAN
X
EKSTRAKSI
UNSUR DENGAN CARA REDUKSI
Rabu, 2 November
2011
I.
TUJUAN
Mengetahui
cara ekstraksi unsur logam dari oksida menggunakan karbon atau senyawa karbon
sebagai pereduksi
II.
DASAR TEORI
Secara termodinamika
reaksi berlangsung spontan bila nilai perubahan energi bebas Gibbs (ΔG)
negatif. Nilai ΔG dihitung dengan menggunakan rumus :
ΔG = [ΔG0
(C, oksida C)]-[ ΔG0 (logam, oksida logam)]
Harga ΔG0 dipengaruhi
oleh suhu sesuai dengan rumus :
ΔG0 = - R T ln K
Sehingga agar ΔG negatif maka
harga ΔG0 (logam, logam oksida) harus lebih besar dari ΔG0 (C,
oksida C). Teori ini sudah disedrhanakan dalam bentuk diagram yang disebut
dengan diagram Ellingham. Suhu minimal agar reaksi redoks berlangsung spontan
adalah dimana terjadi perpotongan grafik antara C, oksida C dengan logam,
oksida logam : (C, COx) dengan (M, MOy).
(i) M(s) +
O2(g) à MO(s)
(ii)
C(s)
+
O2(g)
à
CO2(g)
(iii) C(s)
+
O2(g)
à CO(g)
(iv) CO(g)
+
O2(g)
à CO2(g)
Gambar : Diagram Ellingham untuk
pembahasan reduksi bijih logam. Perhatikan ΔG0 paling negatif pada
bagian atas diagram.
III.
ALAT DAN BAHAN
Alat
:
·
Magnet
·
Cawan
porselin
·
Furnace
·
Neraca
Bahan
:
·
CuO
·
Karbon
(arang)
Dicelupkan magnet ke dalam
serbuk CuO dan ke dalam serbuk Karbon.
|
a.
Diperhatikan apakah karbon
dan CuO ditarik oleh magnet.
|
Didiapkan campuran 10 gram
CuO dengan 5 gram C dalam cawan porselin.
|
Dimasukkan ke dalam furnace
pada suhu 2500.
|
Bila telah 30 menit, cawan
dipindahkan dan furnace dimatikan.
|
Campuran didinginkan kemudian
dimasukkan magnet ke dalam campuran.
|
Diperhatikan apakah ada zat
yang ditarik oleh magnet.
|
b.
V. HASIL PENGAMATAN
·
Serbuk CuO : Saat magnet dimasukkan
kedalam serbuk CuO terjadi gaya magnet
·
Serbuk C (arang
aktif) : Saat magnet dimasukkan
kedalam serbuk C (arang aktif) sedikit terjadi gaya magnet
·
Campuran CuO dan
C : Saat magnet dimasukkan kedalam
serbuk campuran CuO dan C tidak terjadi gaya magnet.
VI. PEMBAHASAN
Pada
praktikum ini praktikan melakukan percobaan tentang Ekstrasi Unsur dengan Cara
Reduksi. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara ekstrasi
unsur logam dari oksida menggunakan karbon atau senyawa karbon sebagai pereduksi.
Pada percobaan ini pertama praktikan menyelupkan magnet kedalam serbuk CuO dan
ke dalam serbuk karbon. Saat magnet dimasukkan kedalam serbuk CuO terjadi gaya
magnet, dan pada saat magnet dimasukkan kedalam serbuk C (arang aktif) sedikit
terjadi gaya magnet.
Dari
hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa CuO bersifat Paramagnetik.
Kareana logam Cu merupakan logam Paramagnetik. Logam paramagnetik adalah logam
yang mempunyai sifat kemagnetan, mudah dipengaruhi oleh medan magnet. Dan C bersifat diamgnetik yang bearti unsur C atau arang aktif memiliki sifat
kemagnetan yang kecil atau tidak memiliki sifat magnet sama sekali. Dalam
percobaan ini dapat terlihat bahwa logam yang tertarik oleh magnet yaitu logam
Cu, karena logam Cu bersifat paramagnetic.
Pada
percobaan selanjutnya yaitu dengan menyelupkan logam kedalam campuran serbuk
CuO dan C (atang aktif). Sebelumnya campuran tersebut dipanaskan terlebih
dahulu didalam furnace dengan suhu 250o selama 30 menit. Proses
pemanasan ini dilakukan kerena apabila
CuO dipanaskan kembali bila dengan suhu yang tinggi maka CuO akan berubah
menjadi Cu2O. setelah dilakukan pemanasan campuran tersebut lalu
didinginkan sebelum menyelupkan magnet kedalam campuran tersebut. Saat magnet
dimasukkan kedalam serbuk campuran CuO dan C tidak terjadi gaya magnet. Karena
untuk mengekstrasi logam Cu pada CuO dapat dilakukan dengan cara reduksi yaitu
dengan menanur CuO dan C pada suhu 2500C. C merupakan reduktor dalam
proses ini. Proses ini berhasil ditandai dengan hasil dari proses ini, magnet
tidak dapat menarik serbuk-serbuk ini. Reaksi yang terjadi yaitu :
2 CuO(s) + C(s) 2 Cu(l) + CO2(g)
CuO(s) + CO(g) 2 Cu(l) + CO2(g)
C (s) + O2 (g) CO2 (g)
2C (s) + O2 (g) 2CO (g)
VII. KESIMPULAN
·
CuO memiliki
sifat paramagnetik akibat adanya medan eksternal yaitu oksida logam sehingga
CuO dapat tertarik oleh magnet. Sedangkan logam Cu tidak dapat tertarik oleh
magnet.
·
Ekstraksi logam
Cu pada CuO dapat dilakukan dengan cara reduksi yaitu dengan menanur CuO dan C
pada suhu 2500C. C merupakan reduktor dalam proses ini. Proses ini
berhasil ditandai dengan hasil dari proses ini, magnet tidak dapat menarik
serbuk-serbuk ini.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Oxtoby,
D.W., et.al. 1999. Kimia Modern. Jakarta : Erlangga
Vogel.
1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta : PT Kalman Media Pusaka.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kuprum%28II%29_oksida diakses pada tanggal 27
November 2011
tanggal 27
November 2011
http://www.scribd.com/doc/54928456/13/Sifat-Sifat-Magnet diakses pada tanggal 25
November 2011
IX. LAMPIRAN
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.
Jelaskan apakah C dan CuO bersifat paramagnetik ?
CuO bersifat paramagnetik karena
mengandung tembaga (II). Dan memiliki warna yaitu hitam. Sedangkan karbon (C)
tidak bersifat paramagnetik tetapi bersifat diamagnetik.
2.
Logam apa yang tertarik pada magnet dalam percobaan kali ini ?
Logam yang tertarik pada magnet pada percobaan ini
adalah logam Cu (Tembaga)
3. Berdasarkan diagram Ellingham,
jelaskan mengapa campuran dipanaskan di atas suhu 2500 C?
Berdasarkan diagram Ellingham jelaskan,
campuran dipanaskan diatas suhu 2500C kerena apabila CuO dipanaskan
kembali bila dengan suhu yang tinggi maka CuO akan berubah menjadi Cu2O.
4.
Tuliskan reaksi reduksi CuO dengan C !
2 CuO(s) + C(s) 2
Cu(l) + CO2(g)
CuO(s) + CO(g) 2 Cu(l) + CO2(g)
C (s) + O2 (g) CO2
(g)
2C (s) + O2 (g) 2CO
(g)
GAMBAR
Gambar
1. CuO Gambar 2. C
Gambar 3. CuO + C
No comments:
Post a Comment