1. Pembuatan
biolem dari susu
a. Pembuatan
lem dari susu yaitu dengan menggunakan susu. Susu
bubuk/skim yang telah di larutkan dalam air di tambahakan asam asetat dengan
pemanasan dan pengadukan yang konstan, dihentikan pemanasan dan pengadukan
hingga timbulnya gumpalan, kemudian di pisahkan dadih dengan whey dengan menggunakan
kertas saring. setelah didapatkan dadih,dadih tersebut di tambahkan air dan
basa lemah NaHCO3 atau CaCO3 untuk menentralkan dadih. Banyaknya dadih yang di
hasilkan tergantung pada jumlah atau jenis susu yang di gunakan. Pada
penambahan basa lemah di upayakan agar lem bersifat netral karena sifat asam
dan basa akan mempengaruhi daya rekat dari lem tersebut terhadap kayu yang di
gunakan pada perekatan.
b. Pengaruh kandungan lemak dalam susu
terhadap lem yang dihasilkan yaitu Lemak berpengaruh terhadap kualitas lem yang
di hasilkan, semakin besar kandungan lemak dalam susu. maka makin banyak dadih
yang di hasilkan dan kualitas lem semakin kuat sehingga perekatan dari lem
tersebut semakin baik.
c. Jenis susu yang menghasilkan lem terbaik
adalah 50 % fat milk dan skim milk karena banyak mengandung lemak
d. Fungsi penambahan asam kedalam susu dalam
pembuatan lem yaitu agar protein pada susu yakni kasein terdegradasi atau
terdenaturasi oleh perlakuan asam sehingga molekul protein kasein pada susu tak
stabil sehingga berubah susunan molekul alaminya ke susunan molekul yang tak
menentu membentuk endapan dadih dan whey
e. Fungsi penambahan basa dalam pembuatan
lem adalah untuk menetralkan biolem yang telah di buat dan akan memperbaiki
kualitas rekat dan mempercepat pengeringan namun memiliki kelemahan akan
ketahan air dan ngengat atau belatung. Penggunaan soda kue membuat kualitas lem
lebih tahan lama dari lingkungan luar seperti ngengat, bakteri dan lainnya.
f.
Dadih
mencair kembali setelah penambahan basa karena Karena sifat dadih yang telah di
saring padat dalam keadaan asam dan mudah larut dan mencair jika dalam keadaan
yang netral
g. Komposisi dari dadih adalah protein yang memiliki ikatan polipeptida
berantai panjang dan lambat dicerna dalam tubuh
yakni kasein, albumin, inilah yang di gunakan sebagai bahan perekat
sedangkan cairan yang terpisah dari dadih adalah whey adalah
protein yang cepat dicerna
dan berwujud cair.
h. Terjadi gelembung pada dadih saat
penambahan basa karena akibat adanya pembentukan gas CO2 oleh adanya penambahan basa lemah sepert soda
kue (pengembang) dan reaksi yang terjadi yaitu 2 NaHCO3 → Na2CO3 +
CO2 + H2O
i.
Senyawa
dalam susu yang berfungsi sebagai lem adalah kasein, albumin, lemak.
j.
Pengaruh
penambahan basa terhadap kekentalan lem adalah seperti CaCO3 (basa lemah) akan
mengakibatkan peningkatan kekentalan lem namun jika biolem telah mencapai
keadaan netral akibat penambahan basa
lemah NaHCO3 akan terjadi pengurangan tingkat kekentalan karna dadih akan cair
kembali.
2. Pembuatan keju cottage menggunakan papain
a. Proses pembuatan keju cottage menggunakan
papain adalah Pembuatan keju cottage dilakukan dengan metode setting pendek .sususkim yang merupakan bahan dasar keju dilarutkan
dalam aquades dan dipasteurisasi pada suhu 63˚C selama 10 menit, didinginkan sampai 30˚C
sebagai suhu inkubasi, kemudian ditambah 10% (V/V) starter campuran
dan disimpan dalam inkubator pada suhu 30˚C. Setelah
terjadi penurunan keasaman, enzim papain ditambah
ke dalam 200 ml campuran. Setelah keasaman
mencapai pH 4,6-4,7 dilakukan
pemasakan curd di
waterbath pada suhu 110 F (38˚C) yang dipanaskan secara bertahap sampai suhu120 F (48˚C) lalu dipanaskan
selama 10 menit. Setelah itu whey dibuang dengan cara disaring sambil
dibilas dengan aquades. Kemudian
ditambahkan garam NaCl 4 % (w/w) dari massa
dadih dan terbentuklah keju cottage.
b. Peranan papain dalam pembuatan keju
adalah sebagai Biokatalisator dalam pembuatan keju,Enzim ini dapat
mengkoagulasi misel kasein dalam susu. Enzim ini akan mengganggu bagian
ĸ-kasein (kappa kasein) yang berada pada bagian permukaan misel kasein sehingga
membentuk para-kappa-kasein. Papain ini memotong ikatan peptida antara phenil
(105) dan metionin (106) dalam ĸ-kasein, merusak strukturnya dan dihasilkan
para-kappa-kasein yang memiliki bagian hidrofobik. Selanjutnya ketika pH
mendekati titik isoelektrik kasein (pH 4,6-4,7) misel – misel kasein akan
bergabung dan menggumpal membentuk gel.
c. Selain papain enzim yang digunakan untuk
pembuatan keju adalah enzim rennet. Enzim rennet
ialah enzim protease yang di peroleh dari lambung anak sapi yang berumur 3-4
minggu sehingga harganya sangat mahal maka enzim rennet umumnya di peroleh dari
lambung anak babi karena biayanya lebih murah dan prosesnya lebih cepat.
d. Penjelasan tentang kasein. Kasein merupakan protein penyusun
susu terbesar. Di dalamnya tidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan
mengandung juga zat-zat anorganik seperti kalsium, phosphor, dan magnesium.
Kasein yang merupakan partikel yang besar dan senyawa yang kompleks tersebut
dinamakan juga kasein misel (casein micell). Kasein misel tersebut besarnya
tidak seragam, berkisar antara 30 – 300 mµ. Kasein juga mengandung sulfur (S)
yang terdapat pada metionin (0,69%) dan sistin (0,09%). Kasein adalah protein
yang khusus terdapat dalam susu. Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih
seperti salju, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa yang khas. Selanjutnya
Buda dkk. (1980) menjelaskan, bahwa kasein dapat diendapkan oleh asam, enzim
rennet dan alkohol. Oleh karena itu kasein dalam susu dapat dikoagulasikan atau
digumpalkan oleh asam yang terbentuk di dalam susu sebagai aktivitas dari
mikrobia.
e. Fungsi dari sterilisasi susu sebelum
pembuatan keju adalah agar susu yang telah di larutkan dalam aquadest menjadi
steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mengganngu proses pembentukan
keju cottage, dan suhu yang di gunakan pada proses sterilisasi adalah 63ºC pada
tekanan normal 1 atm.
f.
Funsi
dari penambahan starter kultur adalah agar proses fermentasi dapat berjalan
karena proses fermentasi hanya dapat di lakukan dan di bantu oleh
bakteri,bakteri starter yang di gunakan dalam pembuatan keju adalah bakteri
Lactobassillus Lactis, Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
g. Reaksi kimia yang terjadi akibat penambahan
bakteri kedalam susu adalah
C3H4O3
(aq) → CH3COOH(aq) + C2H3O(aq) + CO2(g)
h. Dilakukan inkubasi setelah Ditambahkan
starter hingga pH mencapai 5.6 adalah karena Pada pH ini mulai terbentuk gel pada bagian
bawah bertekstur lunak berwarna putih dan membentuk rongga pada dadih ,dan
setelah penambahan papain perlu ditungguy hingga ph campuran turun menjadi 4.6
karena kasein mencapai titik isolistriknya yaitu pada pH 4,6
dadih menjadi memiliki tekstur berongga dan agak keras berwarna putih gading
dan memiliki rasa dan aroma yang asam.
i.
Fungsi
penambahan NaCl adalah untuk membunuh bakteri starter sehingga proses fermentasi
dapat dihentikan tanpa merusak keadaan dadih sehingga produk tak mengalami
fermentasi dan lebih tahan lama selain itu memberikan rasa asin terhadap keju.
bentuk keju yang di hasilkan yakni dadih kuning gading namun berifat basah.
j.
Ada senyawa kimia/enzim yang diproduksi oleh mikroba kontaminan
karena mikroba pada saat sterilisasi tidak sepenuhnya mati dan pada proses
pengemasan wadah belum tentu steril dan tertutup rapat sehingga produk yang di
hasilkan tak begitu baik, produk yang di hasilkan tak begitu sama dengan teori,
Susu basi adalah produk hasil oksidasi yang telah rusak struktur molekul
protein oleh bakteri kontaminan yang kurang baik bagi kesehatan namun keju
cottage adalah proses fermentasi yang di lakukan pada keadaan steril dan
meminimalisir bakteri kontamin dengan penggunaan bakteri starter yang tak
mengganggu kesehatan.
3. Pembuatan bioplastik dari
selulosa asetat dan nata de coco
a. Prinsip pembuatan biofilm
dari bahan baku pati adalah Pati
terdiri dari rantai panjang molekul glukosa bergabung,
yang mengandung dua polimer. amilosa
yang lurus dirantai dan amilopektin yang bercabang. Ketika pati dikeringkan
dari larutan membentuk sebuah film karena ikatan hidrogen antara rantai.
b. Kelebihan bioplastik yang
dibuat dari pati yaitu mudah terurai dalam tanah dan didegradasi. Sedangkan
kekurangannya yaitu tidak lebih kuat kekutan polimernya dibanding plastic dari
hidrokarbon.
c. Struktur dan sifat pati
Sifat pati adalah Pati terdiri dari rantai panjang molekul glukosa
bergabung, yang mengandung dua polimer. amilosa yang lurus dirantai dan amilopektin yang
bercabang. Ketika pati dikeringkan dari larutan membentuk sebuah film karena
ikatan hidrogen antara rantai. Namun, amilopektin yang menghambat pembentukan
film. Pati
bereaksi dengan asam
klorida akan
merusak amilopektin, membentuk
film yang baik.
Ini adalah produk yang tanpa glicerol. Rantai lurus dari pati (amilosa) dapat berbaris
bersama-sama dan meskipun ini membuat film yang bagus, sangat rapuh karena
rantai terlalu pandai berbaris. Bidang film dapat menjadi kristal, yang
menyebabkan kerapuhan itu. Film atau bioplastik yang dibuat
ini bisa dilelehkan dan bersifat thermoplastic.
d. Fungsi penambahan HCl pada percobaan
bioplastik adalah Pati
bereaksi dengan asam
klorida akan
merusak amilopektin, membentuk
film yang baik. Sedangkan
penambahan NaOH adalah untuk menetralkan kembali larutan biofilem plastik yang
terbentuk.
e. Fungsi
penambahan glycerol pada percobaan bioplastik adalah untuk menguatkan ikatan
rantai dari amilosa agar tidak putus dan mengahsilkan bioplastik yang baik.…
f. Reaksi selulosa mnjadi selulosa asetat Jika
selulosa diolah dengan asam asetat dan asam sulfat, atau dengan anhidrida
asetat, gugus hidroksil digantikan oleh gugus asetat dan terbentuk selulosa
asetat. Ini digunakan untuk pembuatan rayon asetat dan film potret.
g. Digunakan asam anhidrida asetat Karena selulosa asetat
adalah ester selulosa. Selulosa asetat dibuat dari asetat anhidrida dengan
asitelasi gugus hidroksi selulosa oleh asam asetat anhidrida dengan penambahan
katalis asam. Selulosa sebagai polihidroksi alkohol bisa mengalami reaksi
esterifikasi.
h. Sifat fisik selulosa asetat : Selulosa asetat merupakan
golongan ester selulosa yang dimodifikasi untuk memperbaiki sifat fisik dan
kimianya untuk keperluan tertentu. Selulosa asetat dihasilkan dari selulosa
melalui tahap aktivasi dengan asam asetat glasial dan tahap asetilasi dengan
anhidrida asetat (Filho et al. 2005).
Kadar asetil untuk selulosa yang saat ini dijual umumnya memiliki derajat
asetilasi antara 1,7 hingga 3. Asetilasi pada selulosa merupakan reaksi
subtitusi gugus hidroksil dengan gugus asetil. Asetilasi dapat dilakukan dengan
amida, ester, anhidrida karboksilat, dan halida asam. Namun, amida dan ester
bereaksi sangat lambat sedangkan halida asam reaktivitasnya sangat tinggi. Oleh
karena itu, umumnya dipilih anhidrida asetat karena menghasilkan rendemen yang
baik (Rofiah, 2008). Perubahan utama yang diharapkan dengan penambahan gugus
asetil pada selulosa adalah sifat kelarutannya serta sifat fisik dari selulosa
asetat hasil modifikasi. Selulosa asetat dapat larut pada berbagai pelarut
bergantung kadar asetilnya. Kelarutan selulosa asetat memungkinkannya untuk
dibentuk atau dicetak menjadi film atau membran. Perubahan ciri lain yang
dikehendaki adalah membuka peluang pemanfaatan yang lebih luas dibandingkan
dengan material induknya yaitu selulosa. Selulosa bersifat sulit larut
pada berbagai pelarut organik yang umum, tidak mengalami pelelehan karena
selulosa akan terdekomposisi sebelum pelehan terjadi.
i.
Untuk mengetahui
apakah telah terbentuk polimer selulosa asetat atau tidak, dapat dilakukan
analisa lebih lanjut dengan menggunakan spektroskopi shimadzu FTIR 8201 PC
untuk mengetahun gugus selulosa asetat dalam produk. Selain itu dapat juga
praktikan melakukan uji kuat tarik dari produk yang dihasilkan dengan
menggunakan alat Tensile Strength.
j.
Pemakaian selulosa asetat adalah sebagai
filter pada sigaret, untuk produksi lembaran-lembaran plastik, film, dan
juga cat.
4. Pengujian
natural mosquito reppellant
a.
Prosese pembuatan mosquito reppelant adalah disediakan botol
plstik kecil lalu di isi dengan 5 mL etanol lalu di tetesi dengan 2-10 tetes
essensial oil ditambahkan dengan ekstrak cengkeh 15 tetes lalu di campurkan
dengan 2 mL baby oil.
b.
Penmabahan Baby oil pada reppelant untuk memberikan kelembutan
pada kulit pengguna dan aman bagi kuli, essensial oil sebagai minyak yang
memiliki bau yang khas untuk mencegah dan mengusir nyamuk,etanol sebagai bahan
tambahan yang mudah menguap agar bau dari essensial oil tersebut dapat membantu
penguapan dan memperkuat bau.
c.
Bahan yang dapat digunakan sebagai penolak nyamuk
Citronella, Minyak
kedelai. Catnip. Minyak
biji neem, minyak Lavender, minyak Bawang putih. minyak sitrus jeruk dan Minyak serai.
d.
Cara
menguji efektifitas penolak nyamuk dengan preparasi
larva nyamuk untuk persiapan penetasan dengan memasukan larva/telur nyamuk ke
dalam wadah penetasan proses tersebut di lakukan dalam ruang khusus(aquarium)
agar nyamuk tersebut tak bisa keluar setelah 1-2 hari telur nyamuk tersebut
menjadi jentik dan jentik nyamuk tersebut pada waktu 3 hari menjadi nyamuk
setelah menjadi nyamuk di siapkan botol kecil yang di beri sumbu,untuk botol A
di masukan air dan gula saja(control)untuk botol B di isi dengan air,gula dan
revellan yang telah di buat.kedua botol tersebut di masukkan kedalam
aquarium,jika nyamuk dalam aquarium tidak menghinggapi botol B maka revellan
yang telah di buat bekerja dengan baik.
e.
Proses pembuatan larvasida adalah dengan memasukan larva/telur
nyamuk ke dalam wadah penetasan proses tersebut di lakukan dalam ruang
khusus(aquarium) agar nyamuk tersebut tak bisa keluar setelah 1-2 hari telur
nyamuk tersebut menjadi jentik dan jentik nyamuk tersebut pada waktu 3 hari
menjadi nyamuk.
f.
Kekurangan penolak nyamuk buatan dengan sintetik terletak pada
komposisinya dimana pada penolak nyamuk sintetis terdapat senyawa dan bahan
aktif tambahan yang lebih berfungsi dengan baik contoh obat nyamuk bakar Jenis ini mengandung zat kimia sintetik
aktif (alletrin, transflutrin, pralethrin, bioallethrin, esbiothrin,
dan lain-lain) yang sudah dibentuk sedemikian rupa, sehingga mampu dihantarkan
asap untuk membunuh nyamuk dan serangga lainnya. Obat antinyamuk mat
menggunakan juga bahan aktif (seperti allethrin, transfluthrin,
atau pralethrin) pada pulpnya, bahan penstabil, dan bahan kimia organik
tertentu yang menguap jika dipanaskan.penolak nyamuk kadang di tambahkan
senyawa aktif piretroid,karbamat dan organofosfat